Bobo.id - Apakah teman-teman suka mengonsumsi jenis makanan yang digoreng? Makanan yang digoreng memang terasa lebih lezat.
Kebiasaan orang Indonesia dalam menggoreng aneka lauk, membuat mereka terbiasa untuk tidak mengganti minyak goreng.
Hal ini biasa digunakan untuk menghemat penggunaan minyak goreng sehingga beberapa keluarga bisa menghemat.
Selain itu, beberapa orang juga menilai kalau minyak jelantah akan memberikan cita rasa yang khas pada makanan.
Tapi ingat, ada batasan tertentu dalam penggunaan minyak goreng bekas agar aman untuk tubuh, lo.
Batasan Penggunaan Minyak Goreng Bekas
Penggunaan minyak goreng bekas memang harus dibatasi, namun teman-teman tidak bisa menentukan jumlah penggunaannya.
Yap! Tidak ada angka pasti yang bisa menjadi batas penggunaan minyak goreng bekas, teman-teman.
Namun, kita tetap bisa mengamati kondisinya, apakah minyak goreng itu masih layak atau tidak bisa lagi digunakan.
Beberapa tanda minyak goreng bekas tidak lagi layak pakai adalah adanya perubahan warna minyak, dari jernih menjadi keruh.
Selain itu, kita bisa mengamati kondisi minyak goreng pada bau yang dihasilkan dari minyak itu.
Baca Juga: Bisa Bikin Kolesterol Meningkat, Berapa Banyak Batas Aman Makan Gorengan?
Ketika minyak goreng memunculkan bau aneh, maka bau ini bisa mengontaminasi makanan selanjutnya sehingga mengurangi citarasa.
Tanda ketiga adalah adanya lapisan di permukaan minyak atau kotoran yang menggenang di bawah cairan minyak.
Jika teman-teman menemukan ketiga tanda tersebut, maka sebaiknya minyak goreng bekas segera dibuang.
Umumnya, minyak goreng yang sudah digunakan sebanyak tiga kali, akan terjadi perubahan warna dan aromanya.
Apa Saja yang Dapat Merusak Minyak Goreng Lebih Cepat?
Tahukah teman-teman? Ternyata ada beberapa faktor yang merusak kualitas minyak goreng lebih cepat.
Pertama adalah alat masak yang digunakan. Di restoran, proses penggorengan biasanya menggunakan wadah besar.
Hal ini membuat residu makanan sebelumnya akan langsung tenggelam dan tidak mengontaminasi sajian yang telah digoreng.
Kedua adalah bahan makanan yang digoreng. Semakin kompleks sajian, maka akan semakin banyak residu gorengan yang mencemari minyak.
Sajian kompleks yang dimaksud di sini seperti saat menggoreng ayam tepung atau sajian yang berlapis tepung roti.
Selain itu, minyak goreng akan lebih cepat rusak ketika teman-teman menggoreng bahan makanan yang kaya akan lemak.
Baca Juga: 3 Contoh Barang yang Mengalami Kelangkaan, Lengkap dengan Penyebabnya
Sebab, bahan makanan kaya akan lemak bisa menambah jumlah lemak jahat dibandingkan bahan makanan rendah lemak, seperti sayur.
Terakhir, minyak goreng bekas bisa lebih cepat rusak karena cara penyimpanan yang salah.
Minyak goreng yang disimpan di tempat yang terlalu lembap, terlalu panas, dan terlalu banyak cahaya bisa membuatnya cepat rusak.
Bahaya Penggunaan Minyak Goreng Bekas Berulang Kali
Dilansir dari Kompas.com, pemakaian minyak jelantah sampai tiga kali sebenarnya masih dapat ditoleransi.
Namun, apabila minyak goreng sudah mengalami perubahan warna dan aroma, maka artinya sudah tidak baik dan harus dihindarkan.
Jika kita terus menggunakan minyak goreng yang sudah mengalami perubahan itu, maka akan berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa bahaya menggunakan minyak goreng bekas berulangkali bagi kesehatan, antara lain:
1. Memicu Naiknya Kolesterol Jahat
Ketika minyak goreng digunakan berulang kali, maka akan ada residu serbuk penggorengan yang memicu naiknya kolesterol jahat.
Kandungan lemak jenuh berlebih pada minyak yang digunakan kembali ini bisa berdampak buruk karena bisa memicu obesitas.
Baca Juga: 5 Tips Agar Kue Tidak Lengket di Loyang, Mulai dari Gunakan Minyak Goreng hingga Air Dingin
Kolesterol jahat juga jadi pemicu banyak hal buruk pada kesehatan tubuh. Sebaiknya hindari penggunaan minyak bekas berulang kali.
2. Penyumbatan Pembuluh Darah
Penggunaan minyak goreng bekas berulangkali juga dapat memicu penyumbatan pembuluh darah, lo.
Penyumbatan pembuluh darah ini juga akan mengarah pada berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Risiko kesehatan lain yang muncul akibat penyumbatan pembuluh darah, antara lain jantung, stroke, bahkan kanker.
3. Radang Tenggorokan
Kadar minyak tak tidak lagi bersih akan membuat efek tak sehat untuk saluran pencernaan, khususnya di bagian tenggorokan.
Radang tenggorokan ini akan menjadi pemicu penyakit lain seperti batuk, flu, atau kesehatan lainnya.
Kandungan yang terdapat pada minyak goreng bekas yang bisa memicu radang tenggorokan adalah akrolein.
4. Memicu Radikal Bebas
Ketika digunakan secara berulang, maka warna minyak goreng yang muncul akan semakin gelap dan keruh.
Baca Juga: 6 Benda yang Tidak Boleh Dibuang Sembarangan, Ada Baterai hingga Minyak Goreng
Warna yang keruh ini akan menjadi tanda bahwa minyak tidak lagi memiliki kualitas yang baik dan tak lagi digunakan.
Lemak jenuh jahat dan radikal bebas bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan efeknya akan terasa pada jangka panjang.
Nah, itulah batasan penggunaan ulang minyak goreng bekas. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
(Penulis: Inten Esti Pratiwi)
----
Kuis! |
Mengapa banyak orang suka menggunakan minyak goreng bekas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR