Bobo.id - Ketika kita akan mengukur peningkatan pertumbuhan seseorang, tinggi badan adalah salah satu faktor penentu.
Beberapa faktor bisa memengaruhi tinggi badan seseorang, yang sebagian besar dipengaruhi oleh genetik atau keturunan.
Dalam masa pertumbuhan, banyak dari antara kita yang lebih sering untuk mengukur tinggi badan.
Biasanya, ada rasa kebanggaan tersendiri ketika tinggi badan kita sudah naik meskipun hanya satu sentimeter.
Namun, kita juga dapat merasa khawatir ketika tinggi badan kita justru turun satu sentimeter dari hari sebelumnya.
Misalnya pada suatu waktu, teman-teman mengukur tinggi badan, yakni 140. Namun, keesokan harinya turun jadi 139.
Mengapa bisa begitu? Ternyata ada penjelasan ilmiah yang menjelaskan mengapa tinggi badan yang berubah cepat. Apa itu? Cari tahu bersama, yuk!
Struktur Tulang Belakang Manusia
Dilansir dari Healthline, perbedaan tinggi badan didasari perbedaan ukuran lempeng antar tulang belakang pada pagi dan malam hari.
Sebagai informasi, dalam tubuh manusia, terdapat sekitar 32-34 tulang yang menyusun tulang belakang.
Tulang belakang tersebut terdiri dari beberapa kelompok, yakni:
Baca Juga: 6 Manfaat Rutin Berenang, dari Lancarkan Peredaran Darah hingga Membentuk Otot
- Tujuh tulang belakang bagian leher.
- Dua belas tulang belakang bagian dada.
- Lima tulang belakang bagian pinggang.
- Lima tulang belakang bagian pinggul.
- Tiga sampai lima tulang ekor.
Nah, untuk menyatukan satu tulang dengan tulang lainnya, dibutuhkan lempeng penyambung yang memungkinkan terjadi pergerakan.
Selain itu, lempeng penyambung ini juga berfungsi untuk melindungi tulang belakang dari beban dan guncangan.
Saat usia muda, lempeng antartulang masih bersifat elastis. Inilah yang membuat kita mudah bergerak dan melakukan berbagai aktivitas.
Seiring berjalannya usia, sifat elastisnya berkurang karena kekurangan zat pelumas antarsendi sehingga biasanya orang tua tidak bebas beraktivitas.
Lalu, Mengapa Tinggi Badan Bisa Berubah?
Perbedaan tinggi badan seseorang ini biasanya terjadi pada siang hari dan malam hari, teman-teman.
Baca Juga: 7 Olahraga yang Bisa Membantu Menambah Tinggi Badan, Salah Satunya Lompat Tali
Pada malam, lempeng antar tulang belakang sedikit menyusut akibat tekanan yang dihasilkan oleh berat badan dan aktivitas fisik seharian.
Lempeng ini makin menyusut pada orang dengan berat badan berlebih atau orang dengan aktivitas fisik yang berat.
Pada malam hari saat tidur, lempeng antar tulang belakang akan berelaksasi kembali karena tubuh tidak melakukan aktivitas apa pun.
Selain itu, posisi berbaring saat tidur menghilangkan tekanan pada lempeng antar tulang belakang akibat berat badan dan gravitasi.
Itulah mengapa tinggi badan pada pagi hari kemungkinan bisa satu sentimeter lebih tinggi dari malam hari.
Singkatnya, cakram tulang belakang dapat berubah tegak sepanjang hari sehingga membuat tinggi badan lebih pendek di malam hari.
Lalu, mana yang akurat?
Dilansir dari Klik Dokter, kita bisa mengukur tinggi badan pada pagi hari. Lebih akurat karena belum banyak dipengaruhi aktivitas fisik.
Tinggi Badan Bisa Menyusut
Fakta lain tentang tinggi badan adalah tinggi badan seseorang bisa berkurang atau menyusut seiring dengan bertambahnya usia.
Hal ini terjadi pada perempuan atau laki-laki yang pada usia 40 tahun dapat mengalami pengurangan ukuran tinggi badan.
Baca Juga: Bermanfaat untuk Kesehatan, Kapan Waktu yang Tepat untuk Berenang?
Kondisi ini terjadi karena adanya penyakit seperti osteoporosis yang melemahkan struktur tulang, teman-teman.
Meski begitu, penyusutan berat badan dapat dicegah dengan peregangan, latihan kekuatan, yoga, dan terapi fisik.
Nah, itulah alasan mengapa tinggi badan bisa berubah dengan cepat. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Pembentuk tulang belakang terdiri dari beberapa kelompok, apa saja? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR