Ternyata, penamaan ini berawal dari awan yang bisa menjadi hujan, tebal, berat, dan berwarna abu gelap mirip gumpalan batu tebal.
Akibarnya, kata clud diartikan sebagai gumpalan. Pada awal abad keempat belas, barulah kata clud digunakan untuk merujuk pada awan.
2. Awan Punya Beban Berat
Selama ini, banyak dari antara kita yang menganggap kalau awan itu benda yang ringan karena bentuknya yang seperti kapas.
Namun faktanya, awan cumulus (awan putih halus) rata-rata punya berat yang sama dengan jet jumbo sekitar 500 ton, lo.
Lalu, bagaimana awan bisa mengapung dengan berat itu?
Teman-teman tentu tahu, awan bukan objek padat. Awan terdiri dari tetesan air kecil dan jika cukup dingin akan berubah menjadi kristal es.
Nah, partikel air dan es yang terdapat dalam awan ini terlalu kecil untuk merasakan efek gravitasi sehingga awan tampak mengambang di udara.
Pada saat yang sama, partikel itu terbentuk di bagian atas awan. Tampaknya mengapung, tapi sebenarnya tetus menyebar dan terbentuk.
3. Awan Lebih Hangat Daripada Udara di Sekitarnya
Tahukah teman-teman? Suhu yang dimiliki awan ternyata disebut lebih hangat daripada udara di sekitarnya, lo.
Baca Juga: Terlihat Sama, Padahal Ada 4 Jenis Awan Berdasarkan Ketinggiannya, Apa Saja?
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR