Bobo.id - Ketika mendongak ke atas dan melihat langit di siang hari, teman-teman juga akan melihat awan berwarna putih.
Awan adalah sebuah kumpulan partikel kecil berupa tetesan air atau kristal es yang mengambang di atmosfer.
Awan memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Keindahan bentuk dan warnanya mampu menghiasi keberadaan langit yang luas.
Tanpa awan, langit akan terlihat kosong dan tidak sedap dipandang. Namun, awan juga tidak selalu terlihat. Apalagi ketika mendung.
Posisi keberadaan awan ternyata berbeda-beda. Ada yang berada di tempat rendah, sedang, hingga di langit yang paling tinggi.
Tak hanya itu, kali ini Bobo akan memberikan beberapa fakta menarik tentang awan yang perlu diketahui. Simak, yuk!
1. Asal-Usul Nama Awan
Dalam bahasa Inggris, awan adalah cloud. Kata ini ternyata berasal dari kata bahasa Inggris Kuno, teman-teman.
Kata ini berasal dari "clud", yang berarti "bukit" atau "massa batu". Jadi, pada awalnya awan adalah batu.
Sementara dalam bahasa Inggris modern, awan memiliki akar kata yang berarti gumpalan (lumpur atau tanah) dan bekuan (massa beku).
Hal ini tentu membuat kita bingung. Sebab, awan adalah massa uap air dan bukan massa batu seperti asal katanya.
Baca Juga: Mengenal Penyebab Perubahan Cuaca yang Terjadi, Materi Kelas 3 SD tema 5
Ternyata, penamaan ini berawal dari awan yang bisa menjadi hujan, tebal, berat, dan berwarna abu gelap mirip gumpalan batu tebal.
Akibarnya, kata clud diartikan sebagai gumpalan. Pada awal abad keempat belas, barulah kata clud digunakan untuk merujuk pada awan.
2. Awan Punya Beban Berat
Selama ini, banyak dari antara kita yang menganggap kalau awan itu benda yang ringan karena bentuknya yang seperti kapas.
Namun faktanya, awan cumulus (awan putih halus) rata-rata punya berat yang sama dengan jet jumbo sekitar 500 ton, lo.
Lalu, bagaimana awan bisa mengapung dengan berat itu?
Teman-teman tentu tahu, awan bukan objek padat. Awan terdiri dari tetesan air kecil dan jika cukup dingin akan berubah menjadi kristal es.
Nah, partikel air dan es yang terdapat dalam awan ini terlalu kecil untuk merasakan efek gravitasi sehingga awan tampak mengambang di udara.
Pada saat yang sama, partikel itu terbentuk di bagian atas awan. Tampaknya mengapung, tapi sebenarnya tetus menyebar dan terbentuk.
3. Awan Lebih Hangat Daripada Udara di Sekitarnya
Tahukah teman-teman? Suhu yang dimiliki awan ternyata disebut lebih hangat daripada udara di sekitarnya, lo.
Baca Juga: Terlihat Sama, Padahal Ada 4 Jenis Awan Berdasarkan Ketinggiannya, Apa Saja?
Hal ini karena awan menyerap energi panas dari Matahari dan udara di sekitarnya tidak menyerap panas dari Matahari.
Aliran udara hangat dari awan itu kemudian naik terus menerus. Akibatnya, udara hangat mendorong awan tetap di atas dan mengapung di udara.
Meski begitu, awan tidak selamanya mengapung di udara. Jika udara di sekitarnya memanas, maka awan akan jenuh dan jadi tetesan air.
Selain itu, awan juga bisa saling menempel dan mulai berubah wujud hingga terjadilah hujan yang turun ke bumi.
3. Awan Gelap Pertanda Akan Hujan
Ketika hujan akan turun, maka hal yang pasti menjadi tanda adalah awan yang berubah menjadi gelap.
Ternyata, warna awan bisa dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya jumlah uap atau butiran air yang dikandungnya, lo.
Jika uap air yang dikandungnya sedikit, maka kumpulan uap air ini akan dapat memantulkan semua cahaya sehingga awan terlihat putih.
Sebaliknya, jika uap air yang dikandungnya banyak, maka kumpulan uap air ini tidak dapat memantulkan semua cahaya.
Uap air justru akan menyerap sebagian cahaya tersebut sehingga tidak dapat menghasilkan awan yang putih.
Hal yang akan terjadi selanjutnya adalah awan akan terlihat abu-abu atau lebih gelap. Ini sering kita sebut dengan mendung.
Baca Juga: Kenapa Awan Selalu Mengapung di Udara dan Tidak Jatuh ke Tanah? #AkuBacaAkuTahu
4. Awan Ruang Angkasa
Tahukah teman-teman? Awan tidak hanya ada di Bumi. Ternyata, awan juga bisa dilihat di ruang angkasa, lo.
Menurut penelitian, meskipun di ruang angkasa tidak ada air, tetapi kemungkinan ada tanda-tanda awan di sana.
Di ruang angkasa disebut ada petunjuk molekul silikat yang mengandung silikon dan oksigen, teman-teman.
Di Bumi, silikat adalah komponen utama batuan sedangkan di planet Jupiter yang panas, silikat adalah butiran debu kecil pembentuk awan.
Sederhananya, awan di ruang angkasa bukan terbentuk dari butiran atau tetesan air, melainkan dari butiran debu kecil.
5. Mengapa Awan Berwarna Putih?
Ketika kita melihat awan di siang hari, maka kita akan melihat beberapa awan yang berwarna putih.
Hal ini karena adanya uap air yang berubah menjadi kristal es berukuran besar hingga dapat menyebarkan cahaya 7 panjang gelombang.
Sebagai informasi, panjang gelombang ini terdiri dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Ketujuh panjang gelombang ini bergabung dan menghasilkan satu warna, yakni cahaya berwarna putih seperti warna sinar Matahari.
Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar awan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Proses Penguapan dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari, Materi Kelas 5 SD
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan awan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR