Dilansir dari Kompas.com, pisang goreng ini awalnya diperkenalkan oleh bangsa Portugis saat mereka datang ke kawasan Melayu pada 1511.
Masyarakat Portugis diketahui memiliki kebiasaan menyantap pisang sebagai menu sarapannya. Kebiasaan ini dibawa hingga ke Indonesia.
Bangsa Portugis akan menambahkan tepung ke dalam pisang yang sudah dikupas kulitnya dan kemudian digoreng.
Tepung yang digunakan adalah tepung terigu. Kata terigu sendiri ternyata diadopsi dari kosakata Portugis, yakni trigo.
Sementara itu, pisang yang biasanya digunakan adalah pisang kepok karena pisang ini memiliki kadar air yang tidak terlalu banyak.
Selain itu, pisang yang digunakan adalah pisang yang tidak terlalu masak. Sebab, tingkat kematangan pisang akan memengaruhi rasanya.
Menariknya, awal masuk ke Indonesia, pisang goreng hanya bisa dikonsumsi oleh kaum bangsawan dan kalangan ningrat.
Kaum bangsawan dan kalangan ningrat ini akan menyuguhkan pisang goreng sebagai jamuan kepada para tamunya.
Namun kini, pisang goreng sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Bahkan, pisang goreng telah banyak variasinya.
Varian pisang goreng seperti pisang molen, pisang goreng pasir, pisang kipas, pisang goreng sale, hingga pisang nugget.
Banyak juga pisang goreng yang disajikan dengan aneka topping, seperti cokelat, keju, maupun gula halus.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Pilih, Ini 4 Jenis Pisang yang Paling Cocok Diolah jadi Pisang Goreng
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR