Melia langsung lari ketakutan. Ia langsung menuju pohon yang sering didatangi mamanya.
“Mama, tadi aku melihat macan besar warna hitam. Badannya besar sekali. Aumannya menyeramkan,” jerit Melia panik.
“Mungkin itu macan kumbang,” ucap Bu Melia, ibu Meli.
“Macan kumbang?” tanya Melia ingin tahu. Melia ingin bertanya pada mamanya tetapi Bu Meli sudah berlari cepat. Mereka akan pergi berburu untuk makan malam.
Setelah lelah berburu, Melia mengikuti mamanya ke gua tempat yang mereka jadikan rumah. Melia lelah sekali. Saat mau tertidur, Melia terbayang-bayang sosok hitam besar yang ditemuinya tadi.
“Aauuum… Grrr grrr,” terdengar suara auman dan geraman.
Melia langsung terjaga. Ia berpikir kalau ia bermimpi. Namun, suara auman dan geraman itu masih terdengar.
“Melia, ayo kita pergi mendatangi saudara kita,” ajak Bu Meli.
“Hah? Mendatangi saudara? Malam-malam begini?” tanya Melia bingung.
“Ayo, cepat. Kita ikuti suaranya,” sahut Bu Meli sambil berlari kencang.
Melia pun langsung ikut berlari mengikuti mamanya. Mereka berlari masuk ke dalam hutan yang lebat. Melia dapat mengenali pohon yang tadi siang dilewatinya saat bertemu macan besar berwarna hitam itu.
Baca Juga: Dongeng Anak: Siluman Sungai dan Jembatan #MendongenguntukCerdas
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR