Bobo.id - Di ruang angkasa, ada banyak benda yang beterbangan. Ada bintang, planet, satelit, asteroid, komet, meteor, dan lainnya.
Sama seperti kita yang hidup bertetangga, Bumi dan benda-benda lain yang ada di antariksa juga bertetangga, lo.
Di sekitar Bumi, ada banyak batuan antariksa. Batuan ini bisa jadi menabrak benda-benda antariksa lain atau bahkan menabrak Bumi.
Eits tenang saja, Bumi kita memiliki pelindung yang dinamakan atmosfer sehingga batuan antariksa tidak begitu berbahaya.
Namun, hal ini menjadi berbeda jika benda antariksa menabrak Bulan. Ini karena, Bulan diketahui memiliki atmofer yang tipis.
Bahkan, Bulan sering disebut tidak memiliki pelindung. Oleh karena itu, Bulan sering ditabrak oleh batuan antariksa, seperti asteroid dan meteorit.
Tiga minggu yang lalu, astronom Jepang berhasil menangkap kilatan singkat ketika meteorit sedang menabrak Bulan.
Penasaran dengan cerita lengkapnya? Simak informasi berikut ini, yuk!
Terekam Meteorit Menabrak Bulan
Dilansir dari Space.com, seorang astronom asal Jepang menangkap kilatan meteorit yang menabrak Bulan.
Tabrakan meteorit terhadap Bulan itu menghasilkan kilatan singkat di sisi malam tetangga langit kita, teman-teman.
Baca Juga: Sebuah Batu dari Langit Jatuh ke Rumah Warga di Lampung Tengah, Apakah Merupakan Sebuah Meteor?
Nama astronom Jepang itu adalah Daichi Fujii. Beliau merupakan astronom sekaligus kurator Museum Kota Hiratsuka.
Disebutkan bahwa Daichi Fujii merekam peristiwa itu menggunakan kamera yang dipasang untuk memantau Bulan.
Waktu kilatan yang terekam kameranya itu terjadi pada 23 Februari 2023 pukul 20:14:30 Waktu Standar Jepang.
Ini artinya, meteorit yang menabrak Bulan itu terjadi 11.14 GMT (Greenwich Mean Time) atau 18.14 WIB (Waktu Indonesia Barat).
Daichi Fujii mengatakan bahwa meteorit itu tampaknya menghantam dekat kawah Ideler L, sedikit di barat laut kawah Pitiscus.
Kecepatan Tabrakan Meteorit
Diperkirakan, meteor bergerak dengan kecepatan rata-rata 48.280 kilometer per jam atau 13,4 kilometer per detik. Cepat sekali, ya!
Bagaimana dampak dari kecepatan yang tinggi itu, Bo?
Diketahui, kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat bahkan sampai menciptakan kawah, teman-teman.
Kawah yang baru tercipta akibat peristiwa ini diketahui memiliki diameter sekitar 39 kaki atau sekitar 11 meter.
Tak hanya itu, kecepatan tinggi meteor yang menabrak Bulan itu juga menciptakan kilatan cahaya yang tampak cemerlang.
Baca Juga: Biasa Disebut Bintang Jatuh, Ini Pengertian Meteorit dan Ciri-Ciri Batu Meteorit
Hal ini membuat peristiwa tabrakan di Bulan dapat dilihat dari Bumi. Terlebih objeknya besar dan terjadi saat malam hari.
Menurut astronom Jepang, kawah pada akhirnya dapat dicitrakan oleh Lunar Reconnaissance Orbiter Nasa atau Chandrayaan 2 India.
Dampak Aktivitas Meteor di Bulan
Sebagai informasi, sebenarnya hampir setiap hari meteor bertabrakan dengan Bumi, tapi tidak ada dampaknya di Bumi.
Hal ini karena sebagian besar meteor yang menabrak Bumi ini akan terbakar habis saat bersentuhan dengan atmosfer.
Sementara itu, Bulan hanya memiliki eksosfer yakni lapisan yang terletak paling luar. Eksosfer itu diketahui sangat renggang.
Artinya, meteor yang tidak bisa mencapai permukaan Bumi umumnya akan bisa bedampak di Bulan, teman-teman.
Di sana akan tercipta penampakan kawah-kawah karena batuan antariksa terus menerus menumbuk permukaan Bulan.
Meski begitu jangan khawatir teman-teman, sebab ledakan ini tidak membahayakan kehidupan Bulan, apalagi kehidupan di Bumi.
Hingga saat ini, para ilmuwan sains masih terus mempelajari dampak peristiwa ini terhadap permukaan Bulan.
Hal ini juga dipelajari karena berkaitan dengan Amerika Serikat dan negara lain yang bersiap mengirim astronautnya ke Bulan.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan dari Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?
----
Kuis! |
Apa fungsi atmosfer yang dimiliki Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR