Perjuangan yang dilakukan pada masa itu masih dilandaskan untuk membebaskan daerah masing-masing dari penjajahan.
Hal ini dibuktikan ada beberapa tokoh yang memperjuangkan daerahnya, seperti Diponegoro, Pattimura, hingga Sultan Hasanuddin.
Perjuangan yang mementingkan daerah sendiri, bukan Indonesia secara utuh ini menyebabkan tidak serentaknya perlawanan.
Karena mereka tidak berjuang bersama, maka penjajah dengan mudah untuk mengalahkan perlawanan rakyat Indonesia.
Faktor penyebab kegagalan perlawanan mengusir penjajah di berbagai daerah selanjutnya adalah kalah dalam persenjataan.
Pada saat itu, rakyat Indonesia belum memiliki senjata yang memadai untuk melawan penjajah yang menggunakan senjata lebih modern.
Rakyat Indonesia disebut hanya memanfaatkan senjata tradisional buatan tangan untuk melawan penjajah.
Beberapa senjata yang digunakan rakyat Indonesia pada masa penjajahan, seperti bambu runcing, keris, belati, sumpit, dan rencong.
Seperti kita tahu, pada masa penjajahan, strategi perang masih bergantung kepada setiap pemimpin kerajaan.
Padahal, para pemimpin kerajaan ini belum begitu paham strategi perang yang baik sehingga perlawanan menjadi sia-sia.
Baca Juga: Melengkapi Tabel Perlawanan Rakyat Pada Pendudukan Jepang, Cari Jawaban IPS
Saat itu, jika pemimpin perlawanan gugur (ditangkap atau meninggal), biasanya yang lainnya akan kacau atau bahkan mundur.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR