Bobo.id - Apa yang teman-teman inginkan jika mendapat cermin ajaib yang bisa mengabulkan keinginan?
Dongeng anak hari ini mengisahkan tentang seorang pemuda penjual jamur bernama Li. Saat sedang mencari jamur, ia menolong seekor ular yang sedang berkelahi dengan gajah.
Tak disangka ternyata ular itu adalah jelmaan peri. Sebagai ucapan terima kasih, Ibu sang peri memberi hadiah cermin ajaib pada Li.
Wah, kira-kira permohonan apa yang akan diminta oleh Li, ya? Cari tahu cerita selengkapnya di sini, ya.
Peri Ular dan Cermin Ajaib
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo
Li adalah seorang pemuda penjual jamur. Li pandai sekali mencari jamur-jamur lezat yang jarang diketahui koki manapun di dunia. Setiap hari, ia pergi ke pasar mencari jamur, lalu menjualnya di pasar. Suatu hari, ketika tiba di hutan, Li melihat seekor ular dan seekor gajah berkelahi. Si ular nyaris tertusuk gading gajah.
Entah mengapa, Li merasa kasihan pada ular itu. Ia segera memungut dua batang ranting kering yang besar di tanah. Lalu membuat bunyi gaduh dengan mengetuk-ketuk kedua ranting itu. Ia juga meniru suara kawanan gajah yang panik. Seketika, gajah itu ikut panik dan lari meninggalkan ular itu.
“Terimakasih untuk pertolonganmu, pemuda baik,” ujar ular itu.
Li terkejut karena ular itu bisa berbicara. Dan ia lebih terkejut lagi ketika ular itu berubah jadi asap. Dari asap itu, keluarlah peri yang cantik. Ternyata ia adalah peri ular.
“Ikutlah ke rumah ibuku. Aku akan memberikan hadiah sebagai rasa terimakasihku,” kata peri ular itu lagi.
Baca Juga: Dongeng Anak: Drogo, Raksasa Serakah #MendongenguntukCerdas
Ketika sudah tiba di dekat rumah ibunya, peri ular itu berkata pada Li,
"Ibuku nanti akan menawarkan kopi. Jangan diterima. Di dekat pintu gerbang rumah, kau akan menemukan sepotong cermin. Mintalah cermin itu pada ibuku. Ibuku akan memberikannya padamu!”
Mereka akhirnya sampai di rumah ibu peri ular. Peri ular memperkenalkan Li pada ibunya.
“Bu, pemuda ini bernama Li. Dia sekarang menjadi kakakku karena dia menyelamatkan hidupku tadi.”
Ibu peri ular lalu menawarkan Li kopi.
"Terimakasih, Bu. Tapi maaf, saya sedang terburu-buru," tolak Li ramah.
"Kalau begitu, mintalah sesuatu pada Ibu, karena kau sudah berbuat baik pada putriku,” kata ibu peri ular.
"Tapi di gerbang itu ada sepotong kecil cermin. Jika Ibu bersedia memberikannya padaku, aku sangat berterimakasih,” ujar Li.
Ibu peri ular tidak ingin memberikan benda itu. Namun putrinya marah.
“Ibu, Li telah menyelamatkan nyawaku. Kenapa Ibu tak mau memberikan Li benda tak berharga itu?” ujar peri ular.
Dengan terpaksa, ibu peri ular memberikan cermin kecil itu.
Baca Juga: Dongeng Anak: Kotaji Sang Ahli Panah #MendongenguntukCerdas
Li pergi membawa cermin itu. Di perjalanan, ia memandangi cermin itu dan melihat semua sisinya.
“Apa kegunaan benda ini untukku?” gumam Li bingung.
Ia menggosok permukaan cermin. Tiba-tiba keluar asap, dan muncullah jin yang sangat besar. Li sangat ketakutan dan tidak tahu harus lari ke mana. Namun jin dengan mata dan mulut besar itu berkata,
“Apa yang tuanku inginkan?”
Li berusaha menenangkan dirinya. Ia lalu memberanikan diri meminta makanan. Maka dalam sekejap, makanan paling lezat tersedia di hadapannya. Jin itu lalu menghilang.
Kini Li menjadi semakin penasaran. Setelah kenyang makan, maka ia kembali menggosok permukaan cermin itu. Jin itu keluar lagi,
“Apa yang tuanku inginkan?” tanya Jin itu.
Karena bingung, Li mengatakan ia ingin punya sebuah istana. Dan lihatlah! Dalam sekejap, muncul bangunan istana indah di depannya. Jauh lebih indah dari istana sultan di kerajaan itu. Jin itu lalu menghilang.
Li sangat kagum pada kemampuan Jin itu. Kini ia bingung harus minta apa lagi. Tiba tiba, ia teringat bahwa sultan di negerinya itu mempunyai seorang putri cantik bernama Salma. Li kembali menggosok cermin ajaib itu dan Jin keluar lagi.
“Apa yang tuanku inginkan?” tanya Jin.
Li lalu berkata, ia ingin berkenalan dengan Putri Salma. Dan ajaib! Seketika Li telah berada di taman istana Putri Salma. Betapa terkejutnya putri cantik itu. Li juga terkejut. Ia bercerita tentang cermin ajaib yang ia dapat dari peri ular, dan meminta maaf pada Putri Salma.
Baca Juga: Dongeng Anak: Putri Berambut Kaca #MendongenguntukCerdas
Diam-diam, Nenek Sakti penasihat raja, mendengar cerita Li. Ia jadi ingin memiliki cermin ajaib itu. Sementara, sang putri terkesan pada Li yang sopan. Mereka pun berkenalan dan menjadi berteman.
Pada suatu hari, Putri Salma berkata ingin melihat istana milik Li. Semula Li tidak berani mengajak Putri Salma keluar dari istana ayahnya. Namun putri terus memaksa. Akhirnya, Li memanggil jin dari cerminnya. Jin itu lalu membawa mereka ke istana Li. Dengan kesaktiannya, Nek Sakti berhasil mengikuti mereka.
Di dalam istana, Nenek Sakti sembunyi dan mengintip. Tampak Li sedang meminta makanan lezat pada jin cermin. Seketika, muncul makanan-makanan mahal terhidang di meja makan.
Pada saat keduanya asyik makan sambil bercakap, Nek Sakti melihat cermin itu tergeletak di atas meja. Diam-diam Nek Sakti mengambilnya. Ia lalu pergi ke luar istana dan menggosok cermin itu. Keluarlah Jin.
“Apa yang tuanku inginkan?” tanya Jin itu.
"Bawa aku dan Putri Salma kembali ke istana ayahnya. Lalu, bakar juga istana ini!" ujar Nenek Sakti.
Jin melakukan semua yang diperintah nenek sakti itu. Dalam sekejap, Putri Salma yang sedang makan menghilang dari meja makan. Nenek itu pun menghilang. Li sangat terkejut. Apalagi, sesaat kemudian, api besar melahap istana itu. Dengan susah payah Li berhasil keluar dari istana.
Li memeriksa puing-puing istananya dengan sedih. Ia menemukan jepit rambut emas milik Putri Salma yang terjatuh di lantai yang hangus. Li membersihkan jepit rambut itu lalu menyimpannya.
Li lalu pergi ke istana Putri Salma dengan menyamar. Ia melamar pekerjaan sebagai tukang masak di dapur. Li membuat masakan enak dari jamur. Koki istana sangat puas melihat hasil masakan Li. Ia membawa makanan buatan Li untuk Putri Salma. Diam-diam, Li meletakkan hiasan rambut Putri Salma di bawah makanan yang dibawa itu.
Ketika melihat jepit rambutnya itu, Putri Salma tahu bahwa Li ada di istananya. Diam-diam mereka bertemu di taman istana. Mereka terharu dan gembira karena bisa bertemu lagi. Mereka lalu berunding untuk menemukan cermin ajaib itu lagi. Mereka harus berhati-hati karena Nenek Sakti kini tinggal di rumah besar di belakang istana. Sejak bisa mengembalikan Putri Salma ke istana, ia menjadi kesayangan raja, ayahanda Putri Salma.
Sementara itu, di gudang bawah tanah istana, terdapat kerajaan tikus. Rakyat tikus di kerajaan itu semula cukup banyak. Namun, banyak tikus yang dimakan kucing Nenek Sakti. Raja Tikus tidak memilik cukup tentara untuk menjaga rakyatnya. Ia sangat sedih.
Baca Juga: Dongeng Anak: Rahasia Kebijaksanaan Laurelia #MendongenguntukCerdas
Suatu hari, Raja Tikus melihat Li. Ia tahu kalau Li adalah sahabat Putri Salma. Raja Tikus akhirnya minta bantuan Li untuk menyelamatkan kerajaannya dari kehancuran.
"Aku dengan senang hati akan membantumu," kata Li. "Tetapi aku sendiri sedang sedih.”
"Apa yang membuatmu sedih?" tanya Raja Tikus.
Li si penebang kayu menceritakan kisah tentang cermin yang telah dicuri oleh nenek sakti yang tinggal di rumah kecil di belakang istana.
"Masalah itu mudah diselesaikan,” kata Raja Tikus.
Ia memanggil semua tikus. Raja Tikus bertanya, siapa di antara mereka yang sering masuk ke kamar nenek sakti. Apakah mereka tahu di mana cermin itu tersembunyi?
Sekor tikus timpang tua tertatih-tatih, membungkuk rendah di depan raja tikus. Ia berkata bahwa ia melihat nenek sakit itu meletakkan cermin itu di bawah bantal setiap malam. Raja tikus memerintahkan dia untuk segera mengambilnya.
Dua tikus lain menawarkan bantuan karena tikus itu begitu tua dan lemah. Mereka menggendongnya menuju rumah di belakang istana.
Setiba di rumah itu, mereka melihat nenek sakti itu baru saja selesai makan malam.
"Kita beruntung, ada sisa makanan!” kata tikus lumpuh. Mereka memakan sisa makanan sambil menunggu nenek itu tertidur pulas.
Begitu nenek itu tertidur, tikus lumpuh itu naik ke atas tempat tidur dan menggelitik hidung wanita tua itu dengan ekornya. Nenek sakti itu bersin dengan sangat keras sampai kepalanya terangkat dari bantal. Pada saat itu, tikus lain menarik cermin dari bawah bantal. Setelah itu mereka membopong tikus lumpuh itu dan bergegas pergi membawa cermin.
Baca Juga: Dongeng Anak: Gadis Penyapu Awan #MendongenguntukCerdas
Li sangat senang mendapatkan kembali cermin ajaibnya. Diam-diam, dia lalu membawa pergi kucing si nenek sakti sehingga tidak menyerang rakyat tikus lagi.
Sekarang Li mengeluarkan cermin dan menggosoknya. Seketika Jin muncul dan berkata,
“Apa yang tuanku inginkan?”
Li meminta baju dari emas dan sepasukan tentara yang kuat. Seketika, pakaiannya berubah menjadi mewah seperti pakaian pangeran. Seekor kuda gagah berdiri di hadapannya. Ketika ia berjalan melangkah, muncul pasukan tentara yang sangat besar mengikutinya.
Li memasuki kota itu dengan sangat gagah. Ia berhenti di depan gerbang istana dan prajuritnya membentuk lingkaran di sekeliling bangunan istana. Ketika Sultan melihat semua itu, ia mengira ada musuh dari kerajaan lain menyerangnya. Sultan sangat ketakutan.
Li masuk ke dalam istana menemui Sultan. Ia berkata pada Sultan, bahwa ia datang bukan untuk mengajak berperang. Melainkan untuk bertemu dengan Putri Salma. Li berkata bahwa ia dan Putri Salma selama ini sudah bersahabat. Sultan akhirnya mempertemukan putrinya dengan Li.
Kedua sahabat itu sangat gembira. Li memanggil Jin, dan menyuruhnya membawa nenek sakti pergi jauh dari kerajaan itu. Beberapa waktu kemudian, Li menikah dengan Putri Salma. Mereka hidup bahagia dan memerintah kerajaan, menggantikan Sultan yang sudah tua.
Baca Juga: Dongeng Anak: Kao Liang Sang Pahlawan #MendongenguntukCerdas
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR