Suatu hari, Raja Tikus melihat Li. Ia tahu kalau Li adalah sahabat Putri Salma. Raja Tikus akhirnya minta bantuan Li untuk menyelamatkan kerajaannya dari kehancuran.
"Aku dengan senang hati akan membantumu," kata Li. "Tetapi aku sendiri sedang sedih.”
"Apa yang membuatmu sedih?" tanya Raja Tikus.
Li si penebang kayu menceritakan kisah tentang cermin yang telah dicuri oleh nenek sakti yang tinggal di rumah kecil di belakang istana.
"Masalah itu mudah diselesaikan,” kata Raja Tikus.
Ia memanggil semua tikus. Raja Tikus bertanya, siapa di antara mereka yang sering masuk ke kamar nenek sakti. Apakah mereka tahu di mana cermin itu tersembunyi?
Sekor tikus timpang tua tertatih-tatih, membungkuk rendah di depan raja tikus. Ia berkata bahwa ia melihat nenek sakit itu meletakkan cermin itu di bawah bantal setiap malam. Raja tikus memerintahkan dia untuk segera mengambilnya.
Dua tikus lain menawarkan bantuan karena tikus itu begitu tua dan lemah. Mereka menggendongnya menuju rumah di belakang istana.
Setiba di rumah itu, mereka melihat nenek sakti itu baru saja selesai makan malam.
"Kita beruntung, ada sisa makanan!” kata tikus lumpuh. Mereka memakan sisa makanan sambil menunggu nenek itu tertidur pulas.
Begitu nenek itu tertidur, tikus lumpuh itu naik ke atas tempat tidur dan menggelitik hidung wanita tua itu dengan ekornya. Nenek sakti itu bersin dengan sangat keras sampai kepalanya terangkat dari bantal. Pada saat itu, tikus lain menarik cermin dari bawah bantal. Setelah itu mereka membopong tikus lumpuh itu dan bergegas pergi membawa cermin.
Baca Juga: Dongeng Anak: Gadis Penyapu Awan #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR