Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan hidangan khas Lebaran yaitu kue nastar.
Tapi tahukah kalau kue nastar bukan makanan asli Indonesia?
Nastar memang jadi kue yang bisa dengan mudah kita temukan saat Hari Raya Idulfitri.
Banyak orang akan membuat atau membeli kue nastar sebagai hidangan baik untuk menyambut tamu atau disantap bersama keluarga.
Meski jadi hidangan khas Lebaran di Indonesia, tapi ternyata makanan ini bukanlah kue asli dari Indonesia, lo.
Lalu, Dari Mana Asal Kue Nastar?
Nastar sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda.
Nah, kue ini ternyata berasal dari negeri kincir angin yang pernah menjajah Indonesia.
Bahkan nama nastar sendiri sebenarnya juga diambil dari bahasa Belanda, lo.
Nama nastar berasal dari dua kata yaitu ananas yang berarti nanas dan taartjes atau tart.
Jadi, nastar berarti tart nanas, atau kue tart dengan isian atau topping nanas.
Baca Juga: Jadi Hidangan Khas Lebaran, Ini 5 Makanan yang Tidak Baik Dikonsumsi Berlebihan
Makanan ini mulai dikenal saat bangsa Belanda datang ke nusantara dan ingin membuat kue pie.
Kue pie di Belanda biasa dibuat dalam loyang besar dengan isian berupa selai bluberi, apel, atau stroberi.
Namun, di Indonesia saat itu buah-buahan seperti bluberi, stroberi, dan apel dengan tingkat kematangan seperti di negara kincir angin sulit ditemukan.
Sehingga muncul ide untuk memberikan isian kue dengan buah nanas.
Buah nanas memang merupakan buah tropis yang bisa dengan mudah ditemukan di Indonesia.
Buah ini dipilih karena memiliki cita rasa yang manis dan segar, mirip seperti stroberi dan apel.
Walau di Belanda pie dibuat dengan loyang besar, pie modifikasi di Indonesia dibuat berbeda.
Di Indonesia nastar dibuat dengan bulatan-bulatan kecil. Hal ini dilakukan agar kue ini mudah dikonsumsi.
Isian pada nastar pun bukan buah segar, namun buah nanas yang sudah diolah menjadi selai.
Pada saat pertama kali ada di Indonesia, nastar menjadi hidangan yang mewah dan hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan atau priyayi saja.
Bahkan hidangan ini hanya muncul saat acara-acara besar saja.
Baca Juga: Jangan sampai Berlebihan, Ini Tips Aman Makan Kue Kering saat Lebaran
Kini, nastar jadi kue yang bisa dibuat dan disantap siapa saja.
Bahkan kue ini tidak hanya muncul saat Lebaran saja, lo.
Kapan Kue Nastar Sering Disajikan
Kue nastar memang terkenal sebagai makanan khas Lebaran, tapi sebenarnya makanan ini tidak ada kaitan dengan hari raya umat muslin.
Nastar bukan hanya dibuat sebagai sajian saat Lebaran tapi juga pada hari besar lain.
Masyarakat Tionghoa juga sering menyajikan nastar saat mendekati Hari Raya Imlek.
Bahkan nastar dianggap sebagai simbol keberuntungan bagi orang yang memakannya saat Imlek.
Orang Tionghoa menyebut nastar sebagai Ong Lai atau buah pir emas, karena warna kuning keemasan dari adonan kue ini saat matang.
Selain itu, isian yang manis dan legit juga jadi lambang rejeki yang manis dan berlimpah.
Bukan hanya jadi hidangan saat Imlek atau Lebaran, tidak jarang kue ini juga hadir saat perayaan Natal, lo.
Baca Juga: 7 Makanan Manis Khas Lebaran dari Berbagai Negara, Ada Baklava hingga Aseeda
Jadi, nastar sebenarnya bukan kue khas Lebaran, justru kue yang bisa disantap setiap hari besar pada tiap perayaan keagamaan.
Nah, itu penjelasan asal nastar hingga waktu-waktu kue ini disajikan di Indonesia yang bukan hanya saat Lebaran saja.
----
Kuis! |
Dari mana asal nama nastar? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR