Bobo.id - Perayaan Lebaran identik dengan bersilaturahmi dengan keluarga, saudara, dan kerabat sambil pesta makan-makan.
Makanan yang dihidangkan di meja pun beragam, mulai dari opor ayam, gulai, rendang, kue kering, dan makanan manis lainnya.
Meskipun lezat, ternyata makanan yang dihidangkan saat Lebaran memiliki kandungan lemak yang cukup banyak, lo.
Apalagi kalau makanan bersantan seperti opor ayam itu dipanaskan berulang kali, hingga menghasilkan lemak jenuh yang berbahaya.
Oleh karena itu, kalau kita mengonsumsinya berlebihan, maka akan menyebabkan kolesterol dalam tubuh naik secara signifikan.
Biasanya, yang khawatir dengan kolesterol tinggi adalah orang dewasa, bagaimana dengan anak-anak? Simak informasi berikut ini, yuk!
Yap, banyak yang mengira kalau kolesterol tinggi hanya terjadi pada orang dewasa. Padahal, anak-anak juga bisa mengalaminya.
Faktor utamanya adalah genetik, meskipun pola makan kurang sehat dan faktor kurang berolahraga juga bisa jadi pemicu.
Sayangnya, kadar kolesterol yang tinggi pada anak ini sering kali tidak menimbulkan gejala, hingga perlu dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan sejak anak berusia 9-11 tahun dan bisa diulang pada usia 19-21 tahun, teman-teman.
Sementara itu, anak dengan usia 2-8 tahun perlu melakukan pemeriksaan jika mengalami obesitas atau memiliki riwayat genetik.
Baca Juga: Jadi Hidangan Khas Lebaran, Ini 5 Makanan yang Tidak Baik Dikonsumsi Berlebihan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR