Bobo.id - Umumnya, badai terjadi di suatu wilayah pada saat cuaca buruk atau hujan lebat.
Badai merupakan fenomena alam yang ditandai dengan adanya angin dengan kekuatan dan arah yang tidak biasa.
Dilansir dari National Geographic, fenomena alam badai lebih sering ditemukan di lautan Samudra Pasifik.
Samudra ini bahkan dijuluki samudra yang dapat melahirkan badai terkuat yang pernah ada.
Pada tahun 2018, di lautan Samudra Pasifik terjadi badai terkuat yang dinamakan Topan Super Mangkhut.
Namun, pernahkah teman-teman mendengar bahwa ada badai yang juga bisa menyerang wilayah yang gersang?
Fenomena alam ini disebut heat burst, yang terjadi di dekat atau setelah terjadinya badai.
Meski fenomena heat burst jarang terjadi, kita akan belajar untuk mengenali karakteristik dan dampaknya bersama Bobo dari artikel ini. Yuk, simak!
Karakteristik Fenomena Heat Burst
Heat burst terjadi ketika udara yang sangat panas dan kering turun secara tiba-tiba dari atmosfer ke permukaan tanah dalam waktu singkat.
Biasanya, fenomena ini ditandai oleh peningkatan suhu yang drastis, penurunan kelembapan, dan angin kencang.
Baca Juga: Ada Fenomena Alam Pelangi yang Bisa Muncul di Malam Hari, Kok Bisa?
Di saat fenomena heat burst berlangsung, suhu udara dapat naik sekitar 5 sampai 11 derajat Celsius dalam waktu yang singkat.
Bersamaan dengan itu, kelembapan udara akan turun, teman-teman, sehingga terjadilah badai.
Angin kencang badai ini bisa mencapai kecepatan lebih dari 50 mph (80 km/jam) sering terjadi selama heat burst.
Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ada hal yang membedakan badai biasa dengan badai heat burst.
Sebuah badai bisa disebut heat burst jika terjadinya badai harus tinggi di atmosfer dan udara di bawahnya harus panas dan kering.
Ketika badai menghujani lingkungan gersang tersebut, maka air akan cepat menguap untuk mengeluarkan energi panas dari udara.
Heat burst biasanya terjadi setelah hujan turun dalam sebuah badai, terutama saat badai sedang melemah atau bergerak menjauh.
Dampak Heat Burst
Sama seperti badai pada umumnya, fenomena alam heat burst juga menimbulkan dampak khusus bagi daerah yang mengalaminya.
Salah satu dampak yang pasti terjadi setelah terjadi heat burst adalah peningkatan suhu yang drastis dalam waktu singkat.
Ini dapat menyebabkan kondisi panas yang ekstrem dan mempengaruhi kenyamanan manusia.
Baca Juga: Unik, di Antartika Juga Ada Fenomena Alam Fatamorgana, Ini Penjelasannya
Selain peningkatan suhu, heat burst juga sering disertai dengan penurunan kelembapan udara yang signifikan.
Angin kencang dengan kecepatan tinggi juga dapat terjadi pada saat fenomena heat burst berlangsung.
Angin kencang tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan, pohon tumbang, dan merusak infrastruktur.
Bagi lingkungan, fenomena heat burst menyebabkan kekeringan tanah dan kerusakan tanaman yang ditanam di wilayah tertentu.
Akibatnya, dapat berisiko menimbulkan kebakaran hutan yang membahayakan bagi keanekaragaman hayati.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa nama badai terkuat di Samudra Pasifik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR