Bobo.id - Saat berbelanja, tentu akan ada transaksi tukar menukar barang yang diatur dalam sistem pembayaran.
Pada sistem pembayaran, teman-teman akan mengenal alat pembayaran yang perlu digunakan.
Tapi tahukah apa sebenarnya sistem pembayaran dan alat pembayaran itu?
Pada materi IPS kali ini, kita akan belajar tentang sistem pembayaran dan alat yang digunakan.
Pertama kita kenali dulu, sistem pembayaran yang biasa kita lakukan.
Sistem pembayaran merupakan sistem yang berisi aturan, lembaga, dan mekanisme atau cara yang digunakan untuk melakukan pemindahan dana dalam kegiatan ekonomi.
Sistem pembayaran yang sekarang teman-teman lakukan muncul bersamaan dengan adanya konsep "uang".
Uang muncul menjadi media pertukaran atau dikenal dengan nama intermediary pada suatu transaksi barang, jasa, maupun keuangan.
Sekarang ini, mungkin teman-teman sudah mengenal sistem pembayaran yang sederhana dan mudah.
Tapi sebelumnya, sistem pembayaran tidak semudah sekarang.
Bahkan sistem pembayaran sudah mengalami banyak perubahan yang mengikuti perubahan uang.
Baca Juga: Bukan Uang, Cangkang Kerang Pernah Jadi Alat Pembayaran yang Sah, lo!
Mulanya sistem pembayaran dilakukan dengan barter antarbarang yang diperjualbelikan.
Tapi kemudian muncul masalah, saat kedua belah pihak tidak sepakat dengan pertukaran yang terjadi.
Selain itu, masalah juga muncul akibat salah satu pihak tidak terlalu membutuhkan barang yang akan ditukar.
Nah, untuk mengatasi masalah itu, manusia membuat uang komoditas.
Komoditas ini merupakan barang dasar yang dibutuhkan oleh semua orang.
Barang komoditas yang dijadikan uang dulunya cukup beragam, seperti garam, teh, tembakau, hingga biji-bijian.
Tidak lama kemudian uang primitif muncul dalam bentuk cangkang kerang atau cangkang hewan lain.
Kemudian seiring berjalannya waktu, uang berubah menjadi benda seperti yang sekarang teman-teman miliki.
Bahkan sekarang ini, kita mengenal sistem pembayaran secara langsung dan tidak langsung yang disebut tunai dan non-tunai.
Seperti disebut sebelumnya alat pembayaran dibagi menjadi dua jenis yaitu tunai dan non-tunai.
Berikut akan dijelaskan tentang dua jenis alat pembayaran tersebut.
Baca Juga: 6 Faktor Penghambat Berlangsungnya Perdagangan Internasional Antar Negara
Alat pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam.
Mata uang yang digunakan untuk pembayaran tunai bisa berbeda-beda di setiap negara.
Untuk di Indonesia, kita menggunakan mata uang bernama rupiah.
Di Indonesia, uang kertas yang berlaku terdiri dari beberapa nominal, seperti Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000.
Selain itu ada juga uang logam dengan nominal Rp100, Rp200, Rp500, dan Rp1.000.
Sedangkan pembayaran non-tunai merupakan pembayaran berbasis warkat dan bukan warkat.
Untuk pembayaran jenis warkat dibagi menjadi enam jenis berbeda, yaitu cek, bilyet giro, nota debet, nota kredit, wesel bank untuk transfer, dan surat bukti penerima transfer.
Selain itu ada pembayaran non-tunai yang bukan warkat yang terdiri dari empat jenis berbeda.
Ada pembayaran dengan kartu ATM, kartu debet, kartu kredit, dan uang elektronik.
Berbagai alat pembayaran itu terus berkembang dan menjadi semakin mudah digunakan.
Nah, itu penjelasan tentang sistem pembayaran dan alat pembayaran yang digunakan dari dulu hingga sekarang.
Baca Juga: 7 Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Inflasi di Suatu Negara
----
Kuis! |
Kapan sistem pembayaran uang muncul? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,BI.go.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR