Dampaknya adalah cuaca yang ekstrem dan musim yang tidak teratur, yang berdampak buruk pada pertanian dan kelangsungan hidup spesies tertentu.
Letusan Gunung Toba memiliki dampak yang luas terhadap ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Abunya mengendap di daratan dan perairan, mencemari sumber daya air dan tanah.
Hal ini mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman dan mempengaruhi ketersediaan makanan bagi hewan herbivora.
Akibatnya, populasi hewan herbivora menurun secara drastis, yang pada gilirannya mempengaruhi rantai makanan secara keseluruhan.
Selain itu, abu vulkanik juga memiliki sifat asam yang tinggi, yang berdampak pada ekosistem air tawar.
Ikan dan makhluk air lainnya rentan terhadap perubahan tingkat keasaman, dan beberapa spesies bahkan bisa punah akibat perubahan tersebut.
Keanekaragaman hayati secara keseluruhan mengalami penurunan yang signifikan, dan pemulihan ekosistem membutuhkan waktu yang sangat lama.
Dampak terbesar dari letusan Gunung Toba adalah kepunahan massal spesies, terutama di Asia Tenggara.
Penurunan suhu dan perubahan iklim yang tiba-tiba menyebabkan gangguan besar pada rantai makanan.
Bahkan hal itu juga mengakibatkan kepunahan banyak mamalia besar, termasuk beberapa spesies manusia purba seperti Homo erectus.
Baca Juga: Fenomena Alam Blood Falls di Antartika, Ini 6 Fakta Menariknya
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR