Bobo.id - Teman-teman, pada tanggal 14 Agustus mendatang kita akan memperingati Hari Pramuka Nasional.
Peringatan Hari Pramuka Nasional ditetapkan berdasarkan ketetapan hukum yaitu Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961.
Hari Pramuka Nasional diresmikan bersamaan dengan resminya Gerakan Pramuka di Indonesia yang diperkenalkan pada 14 Agustus 1961.
Bersumber dari Kompas.id, ternyata gerakan kepanduan yang berhubungan dengan pramuka sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 1912, lo.
Gerakan kepanduan ini dimulai oleh Lord Robert Baden-Powell, pada tahun 1907.
Beliau juga merupakan tokoh pencetus festival Jambore Dunia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
Pada tahun 2023 ini, Jambore Dunia ke-25 terselenggara di Saemangeum, Jeolla Utara, Korea Selatan mulai 1 - 12 Agustus 2023.
Tujuan penyelenggaraan Jambore Dunia adalah sebagai wadah pertukaran budaya dan menjalin persahabatan antara peserta anggota pramuka dari berbagai negara.
Menjelang perayaannya, sudahkah teman-teman mengetahui kisah di balik terbentuknya Hari Pramuka Nasional tersebut?
Jika belum, cari tahu sejarahnya bersama Bobo, yuk!
Sejarah Hari Pramuka Nasional
Baca Juga: Jambore Dunia 2023: Latar Belakang, Tujuan, hingga Serba-Serbinya
Adanya pramuka di Indonesia tidak lepas kaitannya dengan gerakan kepanduan (boy scout) yang dibuat Bapak Pandu Dunia, Lord Robert Baden-Powell.
Tujuan Bapak Baden-Powell membuat gerakan kepanduan adalah untuk membangun mental, moral, dan jasmani remaja melalui berbagai latihan dan permainan.
Pada awal dibuatnya, Bapak Baden-Powell hanya menyelenggarakan kegiatan perkemahan dengan 20 peserta laki-laki di Pulau Brownsea, Inggris.
Kemudian pada tahun 1908, Bapak Baden-Powell menerbitkan buku berjudul Scouting for Boys.
Dengan terbitnya buku tersebut, semakin banyak anak muda yang antusias dan tertarik untuk mengikuti gerakan kepanduan milik Bapak Baden-Powell ini.
Masyarakat di luar Inggris juga mulai mengenal pramuka, termasuk Belanda.
Sejak Belanda masuk ke Indonesia, mereka juga turut memperkenalkan kegiatan pramuka kepada masyarakat Hindia Belanda sejak tahun 1912.
Oleh sebab itu, pada tahun 1945 sudah ada lebih dari 71 organisasi kepanduan di Indonesia yang kemudian disatukan oleh Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961.
Peristiwa bersejarah ini yang menjadi titik awal diresmikannya Hari Pramuka Nasional, teman-teman.
Fakta Hari Pramuka Nasional
Banyak orang yang belum tahu bahwa sebelum kemerdekaan, gerakan kepanduan di Indonesia sempat dilarang oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1942-1945.
Baca Juga: Mengenal Arti Tunas Kelapa, Lambang Gerakan Pramuka Indonesia
Pada waktu itu, pemerintah Jepang menganggap gerakan kepanduan dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Oleh karena ketakutan tersebut, Jepang dengan tegas melarang adanya kegiatan kepanduan.
Namun, setelah Indonesia resmi menyatakan kemerdekaannya, dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia tanggal 28 Desember 1945.
Pandu Rakya Indonesia (PRI) kemudian diakui sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia.
Sayangnya, ketika Belanda kembali datang ke Indonesia pada tahun 1948, Pandu Rakya Indonesia dilarang berdiri di daerah kekuasaan Belanda.
Oleh karena itu, muncul beragam organisasi kepanduan lainnya yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia.
Kemudian, pada tahun 1959 Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX memiliki gagasan untuk melebur banyaknya organisasi ke dalam satu wadah.
Pada Maret 1961, diresmikanlah nama Pramuka dan Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Seluruh organisasi kepanduan yang ada di Indonesia benar-benar dilebur menjadi satu di dalam Organisasi Gerakan Pramuka pada Agustus 1961.
Belasan tahun setelahnya, tepatnya pada 1973, Indonesia menyelenggarakan Jambore Nasional pertama di Situbaru, Jakarta selama 7 hari dari 16 sampai 22 April.
Baca Juga: Berbagai Kelengkapan Seragam Pramuka Siaga, Materi Kelas 3 SD Tema 8
----
Kuis! |
Apa dasar hukum yang mengatur peresmian Hari Pramuka Nasional? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR