Bobo.id - Bintang yang kelap-kelip di langit malam punya siklus hidup dan kematian seperti manusia yang ada di Bumi.
Di akhir hidupnya, bintang yang mati akan meledak ditandai dengan peristiwa yang sering dikenal sebagai supernova.
Supernova hanya terjadi pada bintang yang massanya delapan kali massa Matahari atau lebih masif dari Matahari.
Nah, supernova akan terjadi ketika bintang itu tidak lagi punya cukup bahan bakar untuk menciptakan tekanan keluar.
Dalam peristiwa supernova ini, bintang yang tidak memiliki tekanan akan runtuh secara tiba-tiba dalam kecepatan tinggi.
Ini akan menciptakan gelombang kejut yang sangat besar dan menyebabkan bagian luar bintang meledak.
Ketika bintang meledak, terdapat sisa-sisa material yang dilepaskan dengan kecepatan 15.000-14.000 km per detik!
Sisa Bintang yang Makin Meluas
Teleskop antariksa James Webb berhasil menangkap foto sisa-sisa bintang yang meledak 36 tahun yang lalu.
Uniknya, puing-puing bintang itu menyebar dan semakin luas. Peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Bersumber dari Space.com, ledakan bintang yang pertama kali diidentifikasi pada 1987 ini dikenal sebagai Supernova 1987A.
Baca Juga: Mengenal Kilonova, Ledakan yang Dihasilkan dari Tabrakan 2 Bintang
Berada di 168.000 tahun cahaya dari Bumi, peristiwa ini mewakili kehancuran bintang super raksasa bru.
Sebelum meledak, bintang itu diperkirakan memiliki massa sekitar 20 kali massa Matahari. Wah, besar sekali, ya!
Cahayanya sangat terang sehingga supernova ini bisa terlihat dengan mata telanjang di belahan bumi selatan.
Sejak itu, para astronom terus mengamati dan melacak puing-puingnya yang semakin luas hingga saat ini.
Penelitian Tentang Sisa Supernova
Ada penelitian khusus tentang sisa-sia supernova yang dipimpin oleh Mikako Matsuura dari Universitas Cardiff.
Proyek Matsuura menggunakan teleskop James Webb untuk mengukur gelombang kejut supernova yang meluas.
Ketika bintang masif mendekati akhir masa hidupnya, mereka menjadi tidak stabil dan mulai melepaskan banyak materi.
Teleskop Hubble sebelumnya juga mengamati gelombang kejut Supernova 1987A yang meluas bergerak 7.000 km per detik.
Gelombang kejut itu kemudian bertabrakan dengan cincin puing-puing yang ada sebelum terjadi supernova.
Saat gelombang bertabrakan dengan cincin ini, kecepatannya melambat menjadi sekitar 2.300 kilometer per detik.
Baca Juga: Mengenal Hipernova, Ledakan Bintang yang Lebih Besar dan Cerah dari Supernova
Bagaimana Bentuk Setelahnya?
Gumpalan di dalam cincin ini berangsur-angsur menjadi cerah, bahkan tampak seperti gelang mutiara.
Sementara itu, ada dua cincin lain yang berbeda bidang dengan cincin utama. Cincin ini tampak lebih tipis dan redup.
Para astronom memperkirakan kalau cincin itu adalah tempat angin bintang yang dipancarkan sebelum supernova.
Mereka mungkin diterangi oleh jet dari bintang neutron tak terlihat yang terbentuk bersama ledakan supernova.
Teleskop James Webb menunjukkan bahwa gelombang kejut telah meluas melampaui cincin utama.
Kecepatannya jadi 3.600 km per detik sambil menghasilkan titik panas baru sehingga cahayanya makin terang.
Selain itu, teleskop James Webb menemukan kalau di cincin utama terdapat dua bulan sabit yang masih jadi misteri.
Menurut para astronom, fitur ini dapat mewakili lapisan luar gas yang diledakkan oleh fenomena supernova.
Teleskop James Webb akan terus memantau sisa supernova yang semakin meluas seiring waktu evolusinya.
Selain itu, Teleskop antariksa James Webb juga akan mencari bintang neutron di pusat ledakan yang masih belum terlihat.
Baca Juga: Teleskop NASA Menangkap Fase Supernova yang Jarang Terlihat, Apa Itu?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan supernova? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR