Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu bahwa ada bintang yang lebih terang dari Matahari?
Meskipun dijuluki bintang paling terang di tata surya, faktanya ada bintang yang bisa mengalahkan sinar terang Matahari.
Bintang itu disebut Betelgeuse. Apakah teman-teman pernah mendengar atau membacanya?
Bersumber dari NASA, Betelgeuse merupakan salah satu bintang paling terang di langit malam, yang juga dikenal sebagai bintang terbesar yang pernah ditemukan.
Warna bintang super raksasa ini merah dengan rona oranye-merah yang khas.
Nah, kali ini Bobo akan memperkenal fakta menarik bintang raksasa Betelgeuse kepada teman-teman. Yuk, simak!
Lebih Terang dari Matahari
Bintang Betelgeuse berusia hampir 5 miliar tahun, namun lebih muda dari usia Matahari.
Jarak bintang Betelgeuse dengan Bumi yaitu sekitar 700 tahun cahaya. Artinya, cahaya Betelgeuse membutuhkan waktu hingga 700 tahun untuk mencapai Bumi.
Selain warnanya yang khas, Betelgeuse mudah dikenali karena sinar kecerahannya.
Faktanya, menurut penelitian para astronom NASA, Betelgeuse sekitar 7.500 hingga 14.000 kali lebih terang daripada Matahari, lo.
Baca Juga: Puncak Hujan Meteor Orionid Akan Berlangsung Oktober 2023, Kapan Tepatnya?
Selain lebih terang, bintang Betelgeuse juga lebih besar dari Matahari, diamternya sekitar 1,2 miliar kilometer.
Ukuran tersebut sekitar 700 kali lipat Matahari dan 15 kali lebih besar.
Namun, Betelgeuse tidak memiliki suhu sepanas Matahari, dengan suhu permukaannya sekitar 3.300°C.
Sementara itu, lapisan atmosfer Matahari yaitu fotosfer memiliki suhu sekitar 5.500°C, sedangkan koronanya mencapai suhu hingga 2.000.000°C.
Sebenarnya, Betelgeuse pernah bersuhu lebih panas dari Matahari, yakni ketika sedang mengalami masa jaya atau pertumbuhan.
Bersumber dari ScienceAlert, Betelgeuse dulunya adalah bintang tipe O berwarna biru-putih, jenis bintang utama paling masif yang dapat membakar hidrogen.
Pada masa itulah, Betelgeuse pernah mencapai suhu permukaan sekitar 50.000°C.
Sejarah Betelgeuse
Para ilmuwan mempelajari Betelgeuse dari tahun ke tahun karena letaknya yang tergolong dekat dengan Bumi.
Dahulu, orang Mesir memasukkan Betelgeuse ke dalam bintang dalam konstelasi Osiris, yang diambil dari nama dewa dunia bawah menurut mitos di Mesir.
Kemudian, astronomi Yunani Kuno bernama Claudius Ptolemy menggambarkan Betelgeuse dengan kata Yunani yaitu "hypokirrhos".
Baca Juga: Kecepatan Putarannya Hingga 43.000 Km/Jam, Inilah Planet dengan Rotasi Tercepat
Dalam bahasa Yunani, hypokirrhos berarti warna yang berkisar dari kuning pucat hingga merah terang, karena saat itu Betelgeuse belum berwarna merah.
Pada tahun 1603, astronom Jerman Johann Bayer memberi nama bintang tersebut Alpha Orionis, yang berarti bintang paling terang di konstelasi Orion.
Meski sekarang bintang paling terang di Orion adalah Rigel, nama Alpha Orionis tetap menjadi julukan bagi Betelgeuse.
Pada tahun 1836, astronom Sir John Herschel menemukan dan mendokumentasikan perubahan kecerahan pada bintang Betelgeuse.
Sejak saat itu, Betelgeuse dianggap sebagai bintang yang secara berkala bertambah dan berkurang kecerahannya.
Kecerahannya Menurun
Pada tahun 2019, astronom menemukan bahwa kecerahan bintang Betelgeuse menurun drastis.
Dalam waktu beberapa bulan, Betelgeuse telah meredup sekitar 60 persen. Fenomena ini dikenal dengan sebutan Great Dimming, atau Peredupan Besar.
Namun setahun kemudian, yakni tahun 2020, kecerahan Betelgeuse kembali normal.
Para astronom berupaya menyelidiki apa yang terjadi pada Betelgeuse dengan mengamati data dari Teleskop Antariksa Hubble milik NASA.
Ditemukan, Betelgeuse sempat mengalami 'ledakan' pada tahun 2019, sehingga ada sebagian material yang terlontar menjadi awan debu yang menghalangi cahayanya.
Baca Juga: Bumi Punya Bulan, Bisakah Bulan Memiliki Bulan Lain yang Mengorbitnya?
----
Kuis! |
Seberapa jauh jarak Betelgeuse dengan Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR