Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa sebentar lagi akan ada fenomena astronomi hujan meteor?
Bersumber dari space.com, hujan meteor Orionid tahun 2023 diperkirakan aktif di antara 26 September hingga 22 November.
Beruntungnya, puncaknya akan berlangsung pada tanggal 20-21 Oktober 2023. Yap, mulai hari ini!
Pada puncak hujan meteor Orionid, sekitar 20 meteor per jam tampak jelas dari sudut pandang Bumi, teman-teman.
Apakah fenomena menarik ini bisa terlihat dari Indonesia?
Clara Yono Yatini, peneliti astronomi dan astrofisika di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan fenomena puncak hujan meteor Orionid bisa disaksikan dari Indonesia.
Melalui Kompas.com, menjelaskan masyarakat bisa menikmati pemandangannya dengan jelas tanpa bantuan alat optik tambahan.
Para pengamat bisa bersiap mulai pukul 23.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB.
Hujan meteor Orionid terjadi karena adanya debu dan partikel yang ditinggalkan oleh komet Halley saat melewati Tata Surya.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal apa itu Komet Halley.
Yuk, simak!
Baca Juga: Benarkah Ada Komet Raksasa sedang Mengarah ke Bumi? Ini Penjelasannya
Karakteristik Komet Halley
Komet Halley merupakan salah satu komet yang bersifat periodik, atau dapat mendekati Bumi setiap 75 tahun sekali.
Secara resmi, Komet Halley dikenal dengan nama 1P/Halley, yang diambil dari nama astronom yang meneliti komet ini, Edmond Halley.
Awalnya, komet ini ditemukan pada tahun 1531, kemudian kembali lagi mendekati Bumi pada tahun 1607 dan 1682.
Menurut Badan Antariksa Eropa, pengamatan pertama Komet Halley terjadi pada tahun 239 SM. Namun, kemunculan Komet Halley yang paling populer terjadi pada tahun 1066.
Seperti kebanyakan komet, Komet Halley memiliki koma dan ekor. Koma adalah atmosfer gas dan debu yang mengelilingi inti komet saat komet mendekati Matahari.
Ekor adalah struktur panjang yang terbentuk ketika gas dan debu koma ditarik oleh radiasi matahari.
Ekor Komet Halley dapat mencapai jarak puluhan ribu kilometer dari inti komet.
Inti Komet Halley adalah inti yang tergolong berukuran kecil dan padat terbuat dari batuan, es, dan debu, berdiameter sekitar 15 kilometer.
Ketika Komet Halley mendekati Matahari, pemanasan menyebabkan gas dan debu yang ada di inti untuk memancar dan membentuk koma dan ekor.
Kenapa Bisa Menyebabkan Hujan Meteor?
Baca Juga: Unik, Ada Planet Merah Muda yang Ditemukan Astronom, Apa Namanya?
Komet Halley memainkan peran penting dalam menciptakan hujan meteor Orionid, teman-teman.
Sebab, hujan meteor Orionid adalah hasil dari debu dan partikel kecil yang ditinggalkan oleh komet Halley selama perjalanannya melalui tata surya.
Ketika Komet Halley melewati tata surya, panas matahari memicu penguapan es dan pelepasan gas dari inti komet.
Proses ini menghasilkan partikel-partikel kecil yang tersebar di sepanjang jalur orbit komet.
Kemudian, ketika Bumi melintasi orbit Komet Halley setiap tahun pada sekitar pertengahan Oktober, planet kita berinteraksi dengan partikel-partikel ini.
Saat partikel-partikel debu dan komet yang tersebar bertabrakan dengan atmosfer Bumi, mereka mengalami pemanasan akibat gesekan dengan udara.
Hal ini menyebabkan partikel-partikel tersebut terbakar dan menghasilkan kilatan cahaya yang kita sebut meteor.
Oleh karena itu, setiap tahun ketika Bumi melintasi orbit Komet Halley pada pertengahan Oktober, kita dapat menyaksikan hujan meteor Orionid.
Meteor Orionid dinamai demikian karena radiannya, yaitu titik tempat meteornya tampak berasal, berada di dekat rasi bintang Orion.
Radian meteor Orionid berada di dekat bintang Betelgeuse, salah satu bintang paling terang di rasi Orion.
Saat meluncur selama hujan meteor berlangsung, Orionid memiliki kecepatan tinggi ketika memasuki atmosfer Bumi, mencapai sekitar 66 kilometer per detik.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Baca Juga: Meski Bukan Planet Terjauh dari Matahari, Kenapa Uranus Disebut Planet Terdingin?
----
Kuis! |
Kapan puncak hujan meteor Orionid bisa terlihat dari Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR