Meski sudah diteliti dengan teleskop ruang angkasa, para ilmuwan tidak benar-benar bisa memastikan ukuran planet ini.
Sebab, mereka tidak memiliki cara untuk mengukur secara langsung ukuran planet-planet gas raksasa.
Selama ini, perkiraan ukuran planet gas raksasa di luar tata surya diukur berdasarkan faktor kecerahan dan panjang gelombang cahaya yang dipancarkan.
Namun, jika diperhatikan lagi, planet ROXs 42Bb lebih mirip bintang karena proses terbentuknya.
Biasanya, planet-planet seperti Jupiter membentuk inti berbatu, yang menarik piringan debu dan gas yang kemudian membentuk planet.
Nah, ROXs 42Bb terbentuk dengan bagian dari piringan debu dan gas sangat besar, sehingga suatu waktu dapat runtuh dengan sendirinya.
Menurut International Astronomical Union, planet adalah objek yang mengorbit dan mengelilingi Matahari, berukuran besar, dan memiliki gaya gravitasinya sendiri.
Benda langit bisa disebut planet jika telah memenuhi kriteria, yakni harus mengelilingi matahari, mempunyai gravitasinya sendiri, mengorbit dalam jalur yang jelas, berbentuk bola besar.
Jika piringan debu dan gas ROXs 42Bb dapat runtuh dengan sendirinya, maka bentuknya tidak selalu berupa bola besar.
Apa itu Eksoplanet?
Sebagian planet berukuran besar termasuk ke dalam eksoplanet. Apa itu?
Baca Juga: Benarkah Bintang di Alam Semesta Ukurannya 10.000 Kali Matahari? Ini Faktanya
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR