Uniknya, setiap terjadinya titik balik matahari musim dingin, banyak orang memasang dekorasi berupa tanaman hijau.
Ini merupakan cara masyarakat kuno untuk menunjukkan simbol ketekunan hidup selama musim dingin dan janji kembalinya matahari.
Jadi, jauh sebelum diadakannya perayaan natal, tradisi memasang pohon hijau saat musim dingin sudah dilakukan masyarakat kuno.
Mulai Jadi Simbol Natal
Setelah itu, perayaan Natal mulai muncul di seluruh dunia sebagai peringatan kelahiran Yesus.
Peringatan natal ditetapkan pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya, bersamaan dengan musim dingin di berbagai daerah di dunia.
Meski bulan Desember dianggap sebagai bulan Natal, banyak orang Eropa masih meneruskan tradisi perayaan titik balik matahari musim dingin.
Pohon yang digunakan juga tetap sama, yakni pohon berwarna hijau.
Pohon berwarna hijau yang digunakan yaitu pohon cemara, karena bisa tetap tumbuh subur selama musim dingin yang gelap.
Pohon hijau yang semula dipasang untuk melanjutkan tradisi perayaan titik balik matahari musim dingin, kemudian mulai dikenal menjadi simbol natal.
Nah, itulah sejarah bagaimana pohon cemara bisa disebut simbol perayaan natal dan musim dingin.
Baca Juga: 6 Kue Khas Natal di Berbagai Negara, Ada Stollen hingga Fruitcake
Source | : | livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR