Bobo.id - Teman-teman seberapa banyak gurun yang pernah kamu kenal?
Menurut National Geographic, gurun adalah ekosistem kering yang menerima curah hujan kurang dari 25 sentimeter per tahunnya.
Gurun paling populer di antara penduduk dunia yaitu Gurun Sahara, yang juga merupakan gurun pasir terbesar.
Faktanya, Gurun Sahara memiliki luas mencapai 9,4 juta kilometer persegi, hampir sepertiga dari luas benua Afrika.
Di planet Bumi yang besar, tentu terdapat beragam jenis gurun terkenal selain Gurun Sahara.
Gurun tersebut dapat berupa salah satu dari 5 jenis gurun, yakni gurun subtropis, gurun pesisir, gurun bayangan hujan, gurun pedalaman, dan kutub.
Ternyata, ada fenomena gurun paling ekstrem di perbatasan Oman. Mengapa disebut paling ekstrem? Di manakah letak gurun ekstrem tersebut?
Yuk, cari tahu informasi menariknya dari artikel ini!
Oman merupakan nama negara yang letaknya di kawasan Timur Tengah, tepatnya berbatasan dengan Persatuan Emirat Arab, Arab Saudi, dan Republik Yaman.
Sebagian besar wilayahnya adalah gurun kering dengan daerah pesisir yang lembap, serta daratan yang panas dan kering.
Ada bukit pasir tertinggi di dunia terdapat di negara ini, yaitu Ramlat Jadilah.
Baca Juga: 6 Palung Paling Dalam di Indonesia, Fenomena Alam di Laut yang Luar Biasa
Ramlat Jadilah ini memiliki ketinggian mencapai 1.492 kaki atau 454,7 meter di atas permukaan laut, teman-teman.
Sementara gurun pasir di Oman dikenal dengan nama Rub al Khali, luasnya mencapai 250.000 mil persegi atau 650 kilometer persegi, yang membentang luas di empat negara berbeda
Di bawah pasir Gurun al Khali terdapat cadangan minyak dan gas alam sangat besar, lo.
Gurun ini juga dijuluki sebagai gurun paling ekstrem karena mempunyai dataran garam yang luas serta gunung pasir dengan angin hingga 30 meter setiap tahunnya.
Nah, dengan kondisi kekeringan yang ekstrem ini, Gurun Rub al Khali hampir tidak memiliki penghuni dan sebagian besar wilayahnya belum dijelajahi.
Kebanyakan gurun mempunyai karakteristik kelembapan mendekati nol, artinya kondisi lingkungannya akan terus kering.
Dengan kelembapan rendah, setiap hujan ringan terjadi di gurun pasir, maka airnya akan menguap di udara kering dan tidak pernah mencapai permukaan tanah.
Selain itu, kekeringan ini juga menyebabkan tidak ada cukup uap air untuk membentuk awan di atas kawasan gurun pasir.
Tanah dan pasir di gurun memanaskan udara, sehingga udara naik dalam bentuk gelombang padat berkilauan, yang disebut fatamorgana.
Faktanya, kebanyakan gurun di Bumi bersuhu sangat panas, mencapai 54°C.
Namun pada malam hari, area gurun dapat mengalami penurunan suhu menjadi dingin, mencapai 4°C atau lebih rendah.
Baca Juga: Pernah Terjadi di Eropa Timur, Ini Penyebab Fenomena Salju Warna Oranye
Angin di kecepatan sekitar 100 km/jam sering terjadi di kawasan gurun, yang dapat membawa pasir dan debu melintasi seluruh benua.
Ini juga yang menyebabkan fenomena badai angin ke daerah lain, memunculkan Matahari terbenam berwarna kuning.
Selain itu, curah hujan tidak lebih dari 25 cm per tahun, sehingga hanya tersedia sedikit air untuk kehidupan tumbuhan dan organisme lain.
Nah, itulah penjelasan kenapa kebanyakan gurun memiliki kondisi ekstrem.
----
Kuis! |
Apa saja jenis gurun di dunia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR