Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 7, kita akan belajar tentang perjuangan fisik mempertahankan kemerdekaan.
Meski sudah dibacakan teks Proklamasi kemerdekaan, perjuangan bangsa Indonesia tak sampai di situ.
Masih ada berbagai bentuk perjuangan yang harus dilakukan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan.
Salah satu cara yang digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah dalam bentuk perjuangan fisik. Apa itu?
Perjuangan fisik adalah perjuangan yang mengandalkan kekuatan fisik dari kedua belah pihak yang berlawanan.
Selain menggunakan kekuatan fisik, perlawanan yang dilakukan juga dibantu dengan berbagai persenjataan.
Dilakukan sejak Belanda menjajah, perjuangan fisik masih digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan.
Di buku halaman 134, kita diminta untuk menyebutkan bentuk perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Jawaban:
Dari teks 'Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan', setidaknya ada lima contoh perjuangan fisik, yakni:
Baca Juga: 7 Bentuk Perjuangan Fisik dalam Mempertahankan Kemerdekaan, Materi PPKn
Berikut ini penjelasannya:
Datangnya brigade 29 di bawah Brigadir Mallaby pada 25 Oktober 1945 membuat kerusuhan di tengah masyarakat.
Pada tanggal 27 Oktober 1945, pemuda Surabaya kemudian berhasil menghancurkan kekuatan sekutu.
Untuk menyelesaikan ini, dilakukan perundingan. Bersamaan dengan itu, terjadi peristiwa Jembatan Merah dan Mallaby tewas.
Pada 9 November 1945, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum agar para pemilik senjata menyerahkan senjatanya.
Ultimatum yang diberikan tentara sekutu ini dihiraukan dan terjadi pertempuran Surabaya 10 November 1945.
Adapun tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.
Pertempuran Ambarawa adalah pertempuran yang terjadi antara Tentara Indonesia dengan Tentara Inggris.
Peristiwa ini terjadi antara 20 Oktober-15 Desember 1945 di Ambarawa, Kab. Semarang, Jawa Tengah.
Pertempuran ini dimulai saat pasukan sekutu mempersenjatai tawanan perang Belanda di Ambarawa dan Magelang.
Baca Juga: Bentuk Perjuangan Fisik dan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Hal ini memicu kemarahan rakyat, apalagi saat sekutu mulai melucuti senjata anggota Angkatan Darat Indonesia.
Adapun tokoh yang terlibat dalam pertempuran Palagan Ambarawa ini adalah Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.
Pada 21 November 1945, sekutu mengeluarkan ultimatum agar Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia.
Meski begitu, ultimatum itu tidak dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia dan juga para pejuang, teman-teman.
Akibatnya, untuk kedua kalinya, yakni tanggal 23 Maret 1946, tentara sekutu itu kembali mengeluarkan ultimatum.
Pada saat itu juga, pemerintah pusat di Jakarta menginstrusikan untuk segera mengosongkan Kota Bandung.
Dengan berat hati, akhirnya Kota Bandung dikosongkan. Namun sebelumnya, terjadi penyerangan markas sekutu.
Tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini, antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.
Untuk mengenang peristiwa itu, Ismail Marzuki mengabadikan dalam sebuah lagu berjudul 'Halo-Halo Bandung'.
Peristiwa Meda Area ini bermula dari orang-orang Belanda yang menginjak-injak bendera nasional, Merah Putih.
Kejadian ini mengundang kemarahan dan pada 13 Oktober 1945 terjadilah pertempuran melawan sekutu.
Baca Juga: Mengapa Bangsa Indonesia Masih Harus Berjuang Lagi Mempertahankan Kemerdekaannya?
Konflik meletus pada 10 Desember 1945. Saat itu, sekutu dan NICA menyerang secara besar-besaran Kota Medan.
Pertempuran Medan Area ini masih terus berlanjut sampai pada April 1946, sekutu berhasil menguasai Medan.
Peristiwa ini adalah sebuah serangan serentak yang dilakukan TNI dan rakyat terhadap pasukan Belanda di Yogyakarta.
Peristiwa ini terjadi setelah Belanda berusaha melakukan pendudukan terhadap Yogyakarta yang berstatus ibu kota.
Penyebab peristiwa ini adalah karena dijalankannya Agresi Militer Belanda ke-2 yang membuat situasi memanas.
Selain itu, hal ini juga dipicu karena Belanda melakukan propaganda mengatakan kalau Tentara Indonesia hancur.
Serangan Umum 1 Maret 1949 dimulai tepat pukul 06.00 WIb ketika sirine dibunyikan sebagai tanda serangan.
Nah, itulah bentuk perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan. Semoga bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan perjuangan fisik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR