Bobo.id - Bunyi yang ada di sekitar kita sebenarnya terdiri dari beberapa jenis dan tidak semuanya bisa kita dengar.
Bunyi yang merupakan gelombang longitudinal terdiri dari tiga jenis berbeda berdasarkan gelombangnya.
Pada materi IPA kali ini, kita akan mengenal salah satu jenis bunyi yang disebut dengan suara ultrasonik.
Bunyi yang merupakan gelombang longitudinal ini memiliki frekuensi yang berbeda-beda dengan satuan yang disebut Hertz atau Hz.
Berdasarkan frekuensinya ada tiga jenis gelombang suara yaitu suara audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik.
Gelombang audiosonik adalah gelombang bunyi yang bisa didengar manusia dalam batas pendengaran normal.
Sedangkan dua jenis lainnya adalah suara yang tidak bisa didengar manusia, tapi bisa didengar beberapa jenis hewan.
Suara ultrasonik adalah suara dengan jenis gelombang dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz.
Manusia pun tidak bisa mendengar suara ini karena batas frekuensi yang bisa didengar manusia adalah 20 Hz hingga 20.000 Hz.
Meski tidak bisa didengar manusia, tapi gelombang bunyi ini bisa dimanfaatkan untuk beberapa keperluan.
Manusia menggunakan gelombang suara ini untuk keperluan di bidang medis seperti mendeteksi janin hingga mendeteksi berbagai jenis penyakit.
Baca Juga: Apa Saja yang Memengaruhi Jenis-Jenis Bunyi? Materi Kelas 5 SD
Tapi ada beberapa jenis hewan yang bisa mendengar bunyi ini, lo.
Kelelawar adalah hewan nokturnal yang memiliki penglihatan buruk, namun pendengarannya luar biasa baik hingga bisa mendengar suara ultrasonik.
Pendengaran ini membantu kelelawar untuk mencari makanan dan menantikan arah atau navigasi.
Jadi, saat terbang, hewan ini akan mengeluarkan suara ultrasonik yang nantinya memantul dari benda di sekitarnya hingga hewan ini bisa mendeteksi jarak dirinya dengan benda yang terkena suara.
Hewan lainnya adalah lumba-lumba yang bisa mendengar dan mengeluarkan suara ultrasonik.
Suara ini digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama lumba-lumba.
Bahkan hewan ini bisa mengeluarkan frekuensi suara yang tinggi hingga mencapai 100.000 Hz.
Hewan yang ada di sekitar kita juga bisa mendengar gelombang ini, yaitu anjing.
Anjing memang memiliki pendengaran dan penciuman yang sangat baik.
Anjing bisa mengeluarkan suara ultrasonik mencapai 40.000 Hz.
Burung walet juga termasuk jenis hewan yang bisa mendengar suara ultrasonik, lo.
Baca Juga: Bunyi: Sumber Bunyi, Macam-Macam Bunyi Pantul dan Manfaatnya
Hewan ini termasuk hewan nokturnal seperti kelelawar dan gelombang ultrasonik membantunya untuk mencari mangsa dan menentukan jalan.
Selain anjing, ada juga kucing yang termasuk hewan peliharaan yang bisa mendengar suara ultrasonik.
Kucing seperti anjing yang punya kemampuan mendengar dan penciuman yang baik.
Tikus adalah hama yang biasa muncul di sekitar kita dan ternyata bisa mendengarkan suara ultrasonik.
Gelombang ultrasonik ini bisa digunakan oleh tikus untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
Ada beberapa jenis katak yang bisa mendengar suara ultrasonik seperti jenis katak Amolops tormotus dari Tiongkok dan Huia cavitympanum dari Kalimantan.
Dua jenis katak itu bisa menghasilkan dan mendengar gelombang ultrasonik.
Lalu ada jenis hewan air yaitu paus yang bisa mendengar gelombang suara ultrasonik.
Hewan ini bisa menghasilkan suara ultrasonik dari struktur hidung yang disebut bibir phonic.
Pantulan dari gelombang ini membantu paus untuk menemukan ikan yang jadi mangsanya.
Nah, itu penjelasan tentang gelombang suara ultrasonik yang bisa didengar beberapa jenis hewan.
Baca Juga: Bagaimana Gempa Bumi Bisa Memicu Terjadinya Gelombang Tsunami?
----
Kuis! |
Apa saja jenis gelombang suara berdasarkan frekuensinya? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR