Bobo.id - Saat belajar bahasa Indonesia, teman-teman pasti pernah mendengar istilah sinonim dan antonim.
Pada materi kelas 3 SD kali ini, kita akan belajar tentang kata antonim.
Antonim dan sinonim memang selalu disandingkan, namun keduanya sangat berbeda.
Sinonim merupakan sebutan untuk kata yang punya kesamaan makna, sedangkan antonim adalah sebaliknya.
Dengan mempelajari jenis kata ini, teman-teman akan memiliki banyak kosakata yang membuat tulisan nantinya jadi lebih bervariasi.
Bila dilihat dari asal kata, antonim berasal dari Bahasa Yunani Kuno, yaitu onoma yang berarti makna dan anti yang berarti melawan.
Sehingga antonim bisa diartikan sebagai kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain.
Selain itu, ada juga beberapa pengertian lain, yaitu antonim sebagai hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang mempunyai makna berkebalikan atau berlawanan antar satu sama lain.
Dalam pelajaran bahasa Indonesia, teman-teman sering dijelaskan bahwa antonim adalah lawan kata.
Padahal antonim di sini, yang berlawanan bukan kata-kata tapi makna dari kata tersebut.
Jadi, singkatnya teman-teman bisa menyebut antonim sebagai perlawanan makna.
Baca Juga: Bagaimana Ciri-Ciri Kalimat Larangan? Materi Bahasa Indonesia Kelas 3 SD
Karena itu hubungan antara dua satuan ujaran berantonim akan memiliki sifat dua arah.
Setelah memahami pengertian antonim, berikut akan dijelaskan sifat antonim beserta contohnya.
Kata antonim memiliki beberapa sifat yang bisa teman-teman pelajari, seperti berikut ini.
Sebuah kata yang disebut antonim akan memiliki sifat mutlak yang berarti keduanya memiliki makna yang saling berlawanan dan tidak bisa dibantah.
Contohnya, pada kata mati yang pasti berlawanan dengan kata hidup. Atau contoh lain adalah diam yang berlawanan dengan gerak.
Sifat lain dari kata antonim adalah relatif karena adanya tingkatan makna pada satuan ujar.
Pada tingkatan makna tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas antar satu dengan yang lainnya, karena itu disebut relatif.
Contohnya adalah kaya yang berlawanan dengan miskin. Dua kata itu tidak memiliki kriteria atau standar yang jelas.
Atau kata jauh yang berlawanan dengan dekat. Dua kata tersebut tidak memiliki batasan yang jelas tanpa adanya satuan angka.
Kata antonim juga memiliki sifat rasional, karena makna satuan ujaran ini akan saling melengkapi.
Jadi, kehadiran satu kata dengan kata lain akan menyebabkan terjadinya sebuah hubungan.
Baca Juga: Cara Membuat Kalimat Saran yang Benar, Materi Bahasa Indonesia Kelas 3 SD
Berikut beberapa contoh dari sifat relasional dalam sebuah kata antonim.
- Kata menjual yang berlawanan dengan membeli. Namun saat ada kata menjual, maka akan ada kata membeli dalam sebuah hubungan.
- Kata suami dan istri yang berlawanan namun seseorang tidak bisa disebut suami tanpa memiliki istri, begitu pula sebaliknya.
Antonim juga memiliki sifat hierarkial yang berarti menyatakan suatu deret jenjang atau tingkatan.
Karena itu, satuan ujaran yang berantonim hierarkial ini berupa nama suatu ukuran, seperti berat, panjang, atau isi.
Contohnya adalah meter yang berlawanan dengan kilometer. Dua satuan ukur itu menjadi berlawanan karena berada dalam deretan nama satuan yang menyatakan ukuran panjang.
Sifat terakhir pada kata antonim adalah majemuk, karena ada satuan ujaran yang memiliki pasangan antonim lebih dari satu.
Contohnya adalah kata berdiri yang memiliki antonim, berupa kata duduk, berbaring, tiarap, jongkok, dan bersila.
Dari penjelasan ini, sekarang teman-teman bisa lebih memahami makna dari kata antonim yang bisa digunakan dalam beragam tulisan.
Baca Juga: Bagaimana Urutan dalam Menulis Karangan? Materi Bahasa Indonesia Kelas 3 SD
----
Kuis! |
Apa bahasa asal dari kata antonim? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR