Bobo.id - Ada banyak jenis permainan tradisional yang menarik untuk dimainkan beramai-ramai.
Setiap permainan tradisional akan menyenangkan, tapi ternyata juga bisa berikan manfaat lain, lo.
Pada materi kelas 3 SD, teman-teman akan dikenalkan beberapa jenis permainan tradisional yang berguna melatih kekuatan otot kaki.
Dengan otot kaki yang kuat teman-teman tidak akan mudah terjatuh dan kuat berdiri atau berjalan jauh.
Bahkan dengan otot kaki yang kuat, tubuh bisa bergerak dengan lebih nyaman dan berdampak pada daya tahan tubuh.
Meningkatnya kekuatan kaki yang dilakukan dengan gerakan fisik tentu akan meningkatkan daya tahan tubuh juga.
Berikut akan dijelaskan beberapa jenis permainan tradisonal yang berdampak baik pada meningkatnya kekuatan otot kaki.
Engklek adalah istilah permainan dari bahasa Jawa. Sedangkan di beberapa daerah lain bisa saja memiliki nama berbeda-beda.
Permainan ini dilakukan dengan membuat kotak-kotak pada media tanah, atau media datar lainnya.
Para pemain harus melompat dari satu kotak ke kotak lainnya hanya dengan satu kaki saja.
Dengan gerakan melompat dan bertumpu pada kaki, teman-teman akan melatih kekuatan kaki.
Baca Juga: 7 Contoh Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga, Materi PJOK Kelas 3 SD
Salah melompat dengan satu kaki, teman-teman bisa mengganti kaki kanan dan kiri agar kedua kaki mendapatkan otot yang sama kuatnya.
Gobak sodor merupakan istilah permainan yang digunakan di Jawa Tengah, namun di beberapa daerah lain ada permainan serupa dengan nama berbeda.
Permainan ini dilakukan dengan sederhana, yaitu membagi pemain menjadi dua kelompok.
Setiap kelompok akan memiliki wilayah yang dijaga dan tidak boleh dimasuki lawan.
Jadi, pada permainan ini para pemain akan berlari ke satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan lincah.
Gerakan berlari dengan cepat ini bisa melatih kekuatan otot kaki teman-teman, lo.
Kucing-kucingan juga jenis permainan tradisional yang bisa melatih kekuatan kaki.
Permainan yang berasal dari Jawa ini merupakan permainan yang bercerita tentang kehidupan kucing dan tikus.
Dalam permainan ini, para pemain akan dibagi, ada yang berperan sebagai kucing dan tikus, lalu ada juga yang membentuk lingkaran sambil berpegang tangan.
Tikus akan berusaha menyelamatkan diri dari kejaran kucing dan kucing akan berusaha menangkap tikus.
Nah, selam bermain para pemain akan banyak berlari dan berpindah tempat dengan gesit.
Baca Juga: 8 Manfaat Melakukan Gerakan Senam Lantai, Materi PJOK Kelas 3 SD
Selama melakukan permainan, teman-teman secara tidak langsung juga melatih kekuatan otot kaki.
Rangku alu adalah permainan tradisional yang berasal dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Permainan ini tentu akan sangat menyenangkan saat dilakukan bersama-sama.
Permainan rangku alu dilakukan oleh empat orang yang berperan sebagai pemegang tongkat dan juga yang menggerakan.
Sedangkan pemain lain akan menjadi orang yang melalui rintangan tongkat tersebut.
Para pemain lain akan berusaha melompati celah antara tongkat yang digunakan agar tidak terjepit.
Saat melajukan permainan ini, para pemain yang berusa melompati celah akan melakukannya dengan lompatan kuat dan cepat.
Gerakan itu akan membantu membuat otot kaki jadi lebih kuat, lo.
Terakhir adalah lompat tali khususnya yang menggunakan karet sebagai tali.
Permainan ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, ada yang melompat bersama teman, ada yang menggunakan tantangan tingkat ketinggian tali yang harus dilalui.
Tentunya permainan ini akan melatih kekuatan otot kaki karena terus melompat terus menerus.
Baca Juga: 7 Contoh Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga, Materi PJOK Kelas 3 SD
Nah, bukan hanya menyenangkan, berbagai permainan tradisional tersebut juga menyehatkan dan menguatkan kaki.
----
Kuis! |
Apa manfaat otot kaki yang kuat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR