Bobo.id - Sama seperti manusia, bintang juga memiliki masa hidup. Yap, bintang itu lahir dan juga mati, lo.
Masa hidup bintang itulah yang membuat jumlah bintang di alam semesta tak selalu sama setiap waktunya.
Dalam jangka waktu tertentu, akan ada bintang yang lahir. Namun, saat itu juga, akan ada bintang mati.
Salah satu cara bintang mati adalah dengan meledak dalam supernova. Lalu, apa yang akan terjadi, Bo?
Perlu dipahami, apapun yang terjadi di alam semesta tak selalu memiliki dampak bagi Bumi dan manusia.
Sebab, alam semesta sangat luas. Satu kejadian ledakan bintang, kecil kemungkinan memengaruhi Bumi.
Hmm, lalu bagaimana jika ledakan bintang yang terjadi adalah dari bintang terbesar, Bo? Cari tahu, yuk!
Bintang Terbesar dan Bintang Termasif
Sebagai informasi, di alam semesta, ada bintang terbesar dan ada pula bintang termasif. Apa bedanya?
Bintang terbesar adalah bintang dengan ukuran besar. Bintang termasif punya kepadatan massa tinggi.
Bintang termasif di alam semesta adalah R136a1, bintang yang 265 kali lebih berat massanya dari Matahari.
Baca Juga: Berapa Jarak Aman Planet Bumi dari Ledakan Supernova? Ini Penjelasannya
Bintang R136a1 terletak di salah satu galeksi satelit Bimasakti, Awan Magellan Besar, 160.000 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang yang dikenal sebagai Wolf-Rayet ini memiliki suhu permukaan lebih dari 55.000 derajat celcius.
Meski begitu, dalam hal ukuran fisik, bintang UY Scuti lah yang dianggap merupakan bintang terbesar, lo.
Dengan radius 1.700 kali lebih besar dari Matahari, bintang UY Scuti massanya hanya 30 kali massa Matahari.
Jika UY Scuti menggantikan Matahari sebagai pusat tata surya, diameternya akan melampaui planet Jupiter!
Apa Jadinya Jika Mereka Meledak?
Karena merupakan bintang dengan massa yang besar, kedua bintang ini akan meledak dalam supernova.
Namun, mengingat jaraknya yang sangat jauh dari Bumi, ledakan kedua bintang itu tak akan berpengaruh ke Bumi.
Hal ini karena ada sebuah jarak aman dari fenomena supernova, yakni sekitar 50-100 tahun cahaya jauhnya.
Lalu, apa yang terjadi jika supernova meledak dekat Bumi dengan jarak 30 tahun cahaya meledak, Bo?
Jika hal itu terjadi, maka ini menyebabkan efek besar pada Bumi dan berujung pada kepunahan massal, lo.
Baca Juga: Berukuran Besar, Apa Saja Komponen Utama Pembentuk Galaksi Bimasakti?
Sinar-X dan sinar gamma yang energik dari supernova bisa menghancurkan lapisan ozon yang melindungi planet kita.
Kedua sinar radiasi itu juga bisa memicu pembentukan sejumlah besar nitro oksida seperti kabut di atmosfer.
Fitoplankton dan komunitas terumbu karang juga akan terpengaruh jika ada supernova di jarak dekat.
Untungnya, baik R136a1 dan UY Scuti, keduanya berada di jarak yang sangat jauh dari Bumi, ribuan tahun cahaya.
Artinya, Bumi berada di jarak aman jika kedua bintang itu meledak sehingga tak akan ada kepunahan massal.
Potensi Supernova Jarak Dekat
Kira-kira, seberapa besar potensi terjadinya supernova yang berjarak 50 hingga 100 tahun cahaya dari Bumi?
Untuk supernova tipe II, ledakan bintang masif yang menua yang runtuh, potensinya sangat kecil, teman-teman.
Ditambah lagi, tidak ada bintang yang cukup besar untuk meledak dalam supernova tipe II yang dekat Bumi.
Selain supernova tipe II, ada juga supernova tipe I yang disebabkan oleh runtuhnya bintang kecil kerdil putih.
Bersumber dari Info Astronomy, kemungkinan ada beberapa ratus bintang ini dalam jarak 50 tahun cahaya dari Bumi.
Nah, itulah hal yang akan terjadi jika bintang terbesar di alam semesta meledak. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Benarkah Supernova Bisa Buat Lubang Hitam Tumbuh Besar? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Apa nama bintang termasif di alam semesta? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR