Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu bahwa buah kakao dikenal menyehatkan?
Tanaman kakao (Theobroma cacao) yang bijinya dapat dimakan, sudah dikonsumsi manusia sejak dulu.
Tanaman ini berasal dari hutan hujan dataran rendah di lembah sungai Amazon dan Orinoco, namun saat ini bisa ditanam di daerah tropis.
Menurut ilmu kesehatan, kakao mengandung ratusan senyawa tanaman bioaktif, termasuk flavanol.
Flavanol ini memberikan banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung dan fungsi otak.
Biji kakao bisa diolah menjadi beragam makanan, termasuk cokelat yang banyak disukai anak-anak.
Jika terbuat dari biji kakao yang bermanfaat untuk kesehatan, apakah cokelat juga menyehatkan?
Yuk, cari tahu faktanya!
Apakah Cokelat Menyehatkan?
Bersumber dari National Geographic, senyawa flavanol dalam kakao dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Namun, ini berbeda dengan cokelat (makanan atau minuman) yang sudah diberi gula tambahan beragam macam.
Baca Juga: Benarkah Makan Cokelat di Malam Hari Bisa Bikin Gemuk? Ini Faktanya
Ketika dibuat menjadi cokelat, kakao diolah sedemikian rupa dan ditambah lemak serta gula.
Selama proses pembuatan cokelat, biji kakao dipisahkan menjadi padatan berdaging, yang dikenal sebagai nib.
Kemudian ada juga bagian berlemak yang disebut mentega kakao.
Padatan tersebut yang mengandung senyawa bermanfaat seperti flavanol, teman-teman.
Akan tetapi untuk menghasilkan cokelat, padatan tersebut dicampur dengan mentega kakao, gula, dan terkadang susu.
Cokelat susu mengandung sedikit padatan nib, cokelat hitam lebih banyak, sedangkan cokelat putih sama sekali tidak mengandung nib.
Namun, perlu diingat, tidak semua cokelat hitam baik untuk kesehatan, lo.
Sebab, kakao dapat kehilangan senyawa bermanfaatnya saat difermentasi dan dikeringkan, termasuk saat diolah menjadi cokelat.
Jadi, apakah cokelat juga sama menyehatkannya dengan biji kakao? Tentu tidak, manfaat kesehatan dapat diperoleh langsung dari biji kakao.
Bahaya Gula Berlebihan
Cokelat sebagai camilan dan minuman manis tidak sebaiknya dikonsumsi berlebihan.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan Manis yang Aman untuk Diabetes, dari Buah hingga Cokelat
Sudah bukan rahasia lagi, minuman dan makanan tinggi gula dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
Untuk menghindarinya, minuman manis hanya disarankan untuk dikonsumsi saat jam makan. Ini juga berlaku untuk jus buah.
Sebagai alternatif, sebaiknya ganti jus buah kemasan dengan jus buah yang dibuat sendiri. Sehingga kamu bisa menakar rasa manis sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pada gigi manusia terdapat bakteri yang ikut mengonsumsi gula yang kita makan.
Ketika bakteri ini sudah memakan gula, mereka mengeluarkan asam yang mengikis email gigi dan menyebabkan pembusukan.
Selain itu, makanan dan minuman manis bisa menyebabkan obesitas.
Kandungan gula yang tinggi dalam makanan manis akan memberikan asupan kalori dalam jumlah besar.
Ketika jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar untuk beraktivitas, terjadilah kenaikan berat badan.
Makanan dan minuman manis juga tidak menyebabkan kita merasa kenyang, melainkan kembung.
Sehingga, kita tidak menyadari bahwa kita telah menambah banyak kalori dari minuman manis.
Baca Juga: Benarkah Cokelat Dapat Memicu Asam Lambung Naik? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Apa nama latin tanaman kakao? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR