Mama Melody menyambar tisu dan mengusap mata dan hidungnya. Lalu mulai bercerita lagi, “Awalnya Tante enggak percaya begitu saja. Tante minta bukti kalau Melody memang ada di tangan mereka. Yaitu dengan mengirimkan gambar tangan Melody. Tante sangat mengenali goresan tangan Melody. Dan Tante yakin enggak seorang pun bisa memalsukannya.”
“Terus?” tanya Ota dengan mata membelalak penasaran.
“Tadi pagi… Tadi pagi… Tiba-tiba saja gambar ini tergeletak di depan pintu rumah…. Dan penculik itu menelepon lagi. Mereka bilang, kalau Tante tidak menyiapkan uang tebusannya dalam waktu 24 jam, mereka akan mencelakai Melody!” kali ini sepasang mata mama Melody tampak semakin panik dan sedih.
“Tante enggak punya uang sebanyak yang diminta penculik itu. Huhuhuu… Bagaimana caranya Tante bisa membebaskan Melody?”
Kiria dan Luna berpandangan. Tampak bingung sendiri. Sementara Taras sedari tadi sudah tidak memerhatikan omongan mama Melody. Bukan karena kurang ajar. Tapi karena dia menemukan sesuatu yang sangat menarik di gambar Melody yang berasal dari para penculik itu.
“Tante, apakah Tante tahu letak gedung bertingkat yang baru saja terbakar kemarin sore?” tanya Taras tiba-tiba.
Semua menatap Taras heran. Taras menyunggingkan senyumannya. Kemudian menyodorkan gambar itu pada anggota Geng LOTRIA yang lain. Geng LOTRIA langsung mengerubuti gambar itu. Luna yang pertama kali terbelalak.
“Astaga!!! Kamu betul juga, Taras!”
“Gedung yang baru terbakar itu, terletak sekitar 2 kilometer dari sini. Di sebelah supermarket,” malah seorang pak polisi yang menjawab. Sedari tadi, pak polisi itu mencatat omongan mama Melody. “Ada apa dengan gedung itu?” tanya pak polisi itu lagi.
Kiria tersenyum dan mengangguk-angguk menatap lukisan itu. Lalu dia berkata mantap, “Melody disekap di dalam reruntuhan gedung ini!”
“Apa?” mama Melody membelalak kaget sekali.
“Kalian tahu darimana?”
“Melody menuliskan tanggal dua hari yang lalu di pojok kertas. Padahal, dia pasti baru membuat gambar ini semalam, sesuai dengan paksaan para penculik itu,” Taras menunjuk ke pojok kanan atas kertas itu.
Mama Melody dan pak polisi langsung menatap gambar itu dengan penasaran. Keduanya mengamati isinya dengan seksama. Sebuah gambar yang aneh.
Melukiskan sebuah jalanan, dengan beragam bentuk bangunan. Di antaranya, ada sebuah gedung bertingkat tiga yang sedang terbakar. Di dalam gedung itu tergeletak sebuah piano dengan seorang pria yang duduk di hadapannya. Api melahap gedung itu. Tapi pria itu seperti tak peduli, dan tetap melantunkan lagu melalui piano.
“Lagu sama dengan melodi. Dan Melody itu berada di dalam gedung yang terbakar dua hari yang lalu!” desis mama Melody akhirnya mengerti.
Pak Polisi tak menunggu lama. Dia langsung menyambar walkie talkie-nya dan berbicara. “Lokasi korban sudah kita ketahui! Segera meluncur ke sana sekarang juga!”
Geng LOTRIA pun berpandangan. Sambil tersenyum lebar. Mereka tak perlu menunggu hasilnya. Karena mereka yakin, sekali lagi mereka telah berhasil memecahkan misteri penculikan dengan sangat tepat.
( Cerita: Alexandra L.Y / Dok. Majalah Bobo )
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR