Penulisan ini memiliki 3 versi cerita mengenai asal-usulnya.
Pertama, dulunya orang-orang Tiongkok sering menulis kaligrafi dengan menggunakan kuas dan tinta.
Karena menggunakan kuas dan tinta, maka ini dirasa mudah untuk membuat tulisan dari atas ke bawah.
Kedua, pada zaman Dinasti Chou, huruf Mandarin ditulis pada potongan bambu.
Karena bentuk bambu memanjang menyerupai tongkat, jadi mereka menulis di bambu dari arah atas ke bawah.
Kenapa tidak menulisnya secara mendatar ke samping?
Kalau seperti ini, maka yang membaca tulisan tersebut akan merasa kesulitan karena harus berputar mengikuti permukaan bambu yang bulat.
Cerita yang ketiga bermula dari tempat ibadah orang Tionghoa pada waktu dulu salah satunya adalah klenteng.
Nah, di pintu gerbang klenteng sisi kanan dan kiri ada tulisan yang memanjang dari atas ke bawah.
Tulisan tersebut dimaksudkan untuk mengusir roh jahat agar tidak masuk ke klenteng.
Sehingga banyak yang meyakini bahwa tulisan yang ditulis dari atas ke bawah mengikut tulisan yang ada di gerbang klenteng.
BACA JUGA: Bagaimana Bentuk Alat Tulis Zaman Dulu?
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR