Putri Aleka termenung sedih di dekat jendela, menanti suaminya kembali. Raja Moris dan permaisuri merasa iba melihat putri mereka. Mereka mengira Putri Aleka tidak bahagia hidup bersama Kepiting Emas. Raja Moris menyesal telah mengijinkan Kepiting Emas menjadi suami putrinya.
Raja Moris lalu membuat rencana dan menceritakan hal itu pada Putri Aleka.
“Ayah akan mengadakan sayembara memanah untuk pangeran-pangeran dari berbagai kerajaan. Pangeran yang paling tampan dan hebat, akan menjadi suamimu,” kata Raja Moris.
Betapa terkejut dan cemasnya Putri Aleka. Tanpa sadar ia berteriak marah,
“Suamiku si Kepiting Emas, adalah jelmaan Pangeran Adonis! Aku akan tetap setia padanya walau ia dikutuk menjadi kepiting!”
Raja Moris dan permaisuri sangat terkejut. Mereka semakin marah karena Putri Aleka tidak menceritakan hal itu. Ibu Putri Aleka seketika mengobrak-abrik kamar Putri Aleka dan berhasil menemukan cangkang kepiting emas. Cangkang itu lalu dilemparkannya ke dalam api.
Putri Aleka menangis sedih. Ia menyesal telah tak sengaja membuka rahasia suaminya. Kini, sihir atas suaminya akan bertambah. Pangeran Adonis akan melupakannya, dan tak akan kembali ke istana itu lagi.
(Bersambung)
Teks adaptasi cerita : L. Olivia
Dok. Majalah Bobo
Source | : | dok. Majalah Bobo,folklore yunani |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR