Sayangnya, hanya ada sekitar 10 meteor saja per jamnya dan baru bisa diamati saat benar-benar tengah malam sampai Mataahri terbit.
5. Hujan Meteor Perseid
Hujan meteor Perseid merupakan hujan meteor terbaik kedua yang bisa diamati. Kenapa? Karena Perseid bisa meluncurkan 60 meteor per jamnya pada saat mencapai puncak, yang tahun 2018 nanti jatuh pada tanggal 12 Agustus.
Berasal dari debu komet Swift-Tuttle, hujan meteor ini muncul dari arah rasi bintang Perseus.
6. Hujan Meteor Drakonid
Drakonid merupakan hujan meteor minor, sama seperti Delta Akuarid. Kenapa disebut minor? Karena jumlah meteor saat mencapai puncak hanya sedikit, yaitu 10 meteor per jamnya.
Puncak hujan meteor ini terjadi pada tanggal 8 Oktober 2018 dan muncul dari arah rasi Draco. Hujan meteor ini berasal dari debu komet 21P Giacobini-Zinner.
7. Hujan Meteor Taurid
Hujan meteor ini juga merupakan hujan meteor minor. Namun puncak hujan meteor ini berlangsung lama walaupun hanya menghasilkan 10 meteor per jamnya. Taurid mencapai puncaknya tanggal 5 November 2018.
Hujan meteor yang berasal dari debu asteroid 2004 TG10 ini muncul dari arah rasi bintang Taurus.
8. Hujan Meteor Leonid
Leonid merupakan hujan meteor yang unik, lo. Hujan meteor ini punya siklus puncaknya setiap 33 tahun sekali, di mana ratusan meteor akan terlihat setiap jamnya! Siklus puncak Leonid sebelumnya terjadi pada tahun 2001, itu berarti kita baru bisa melihat ratusan meteor lagi pada tahun 2034 mendatang.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR