“Teman-teman, besok pagi kita akan upacara bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia,” kata Dendi, ketua kelas 5A
“Jangan lupa bawa topi untuk upacara bendera yah,” sambung Rani, wakil ketua kelas 5A.
“Siaaapp!” jawab teman-teman sekelas.
BACA JUGA:Wah, 30 Sekolah di Jakarta Siap Menjadi Pahlawan Pertolongan Pertama!
Rani melihat Gita yang terlihat kebingungan. Ia pun mendekati Gita.
“Git, kok kelihatannya bingung begitu,” tanya Rani.
“Iya Git, aku ingin sekali ikut upacara bendera, tetapi karena senin lalu aku sempat pingsan saat upacara, aku jadi takut,” kata Gita.
“Oh iya betul, kemarin kenapa kamu bisa pingsan Gita?” tanya Rani.
“Entahlah, tiba-tiba kepalaku rasanya berputar-putar, lalu warna-warna mataku berubah jadi hitam dan putih. Aku tidak ingat apa-apa berikutnya,” jawab Gita.
“Hmmm, kata Ibuku mungkin kita jadi lemas saat upacara bendera kalau kita belum sarapan Git. Apakah waktu itu kamu sudah sarapan?”
Gita diam sebentar. Ia berusaha mengingat-ingat kejadian pagi itu.
“Oh iya, waktu itu aku memang terburu-buru dan belum sarapan Rani,” jawab Gita.
“Nah, supaya besok tidak lemas dan pingsan, jangan lupa sarapan ya Gita. Tapi kalau kamu merasa tidak kuat meneruskan, pergi ke belakang barisan saja. Di sana ada petugas PMR sekolah,” kata Rani.
“Iya Ran, aku akan berusaha ikut upacara bendera sampai selesai karena besok adalah hari yang penting. Kalau pahlawan sudah berusaha bertempur, aku juga harus berusaha untuk menghormati perjuangan itu,” jawab Gita.
Rani mengangguk dan mengajak Gita pulang bersama.
BACA JUGA:Yuk, Intip Serunya Karnaval Kemerdekaan di Bandung!
Di tengah perjalanan, Rani dan Gita bertemu dengan Dendi serta Radit.
“Kok, kalian berdua berhenti di rumah ini?” tanya Rani.
“Ini rumah Kakek Ibot, tapi tumben kakek tidak pasang bendera. Biasanya selalu pasang,” kata Dendi.
“Aku kemarin-kemarin pernah melihat benderanya terpasang kok,” kata Radit.
Mereka akhirnya memutuskan untuk memanggil Kakek Ibot untuk bertanya. Tidak lama kemudian, datanglah kakek tua dari dalam rumah.
“Wah, ada anak-anak. Ada yang bisa kakek bantu?” tanyanya ramah.
“Kakek, kok tidak ada bendera yang terpasang? Biasanya aku selalu lihat ada bendera,” tanya Radit.
“Oh, ya ampun! Iya ya, kakek sampai lupa. Pagi tadi saat angina kencang, tiang bendera kakek miring. Lalu kakek lepas sementara untuk dipasang lagi. Eh, kakek malah ketiduran karena tidak enak badan. Haduuu, sudah tua, jadi lupa,” kata Kakek.
“Sini Kek, kami bantu pasang lagi,” kata Dendi.
Mereka berempat akhirnya membantu Kakek untuk memasang bendera hingga tiangnya kembali tegak berdiri dan berdera berkibar lagi.
BACA JUGA:Taman Proklamasi, Tempat Bangsa Indonesia Memproklamirkan Kemerdekaannya
“Terima kasih ya, anak-anak!” kata Kakek Ibot. “Besok, semuanya ikut upacara bendera di sekolah, kan?”
“Tentu saja, Kek! Kami bersemangat sekali untuk upacara bendera besok,” kata Rani.
“Aku juga bersemangat, walaupun sempat pingsa saat upacara Senin lalu,” kata Gita sambil tertawa.
“Jangan lupa istirahat. Besok juga Kakek mau ikut upacara bendera di balai desa,” kata Kakek Ibot.
“Wah, kakek tidak apa-apa datang kalau sakit?”
“Kalau bersemangat, sakitnya pasti sembuh. Kakek selalu bersemangat untuk upacara kemerdekaan. Tidak terasa sudah berusia 73 tahun, sama seperti usia Kakek,” jawab Kakek. “Gita dan yang lainnya, juga harus semangat yah!” kata Kakek lagi.
“Siap, Kek!” jawab Gita, Rani, Dendi, dan Radit.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR