Bobo.id - Apa yang biasanya teman-teman lakukan setelah mendapatkan barang yang ingin teman-teman beli? Pasti membayarnya dengan uang, kan?
Ternyata sebelum uang ditemukan, orang-orang zaman dulu menggunakan sistem pembayaran yang lain, lo. Apa saja, ya?
Lalu, bagaimana sejarahnya? Yuk, cari tahu!
Barter yang dimulai sejak puluhan ribu tahun lalu ini adalah sistem pembayaran yang dilakukan dengan bertukar barang atau jasa yang diperlukan dan diinginkan.
Baca Juga : 4 Negara Ini Memiliki Tembok Raksasa, Simak Kisah Dibaliknya, Yuk!
Misalnya jika teman-teman mempunyai sekantong beras dan membutuhkan sekantong kacang, beras yang dimiliki teman-teman bisa ditukarkan dengan orang lain yang mempunyai beras.
Meskipun barter merupakan cara yang digunakan sebelum manusia mengenal uang, tapi cara barter ini masih digunakan hingga awal manusia modern.
Komoditas
Pada sistem barter, kadang barang yang ditukarkan adalah barang yang belum tentu dibutuhkan orang lain.
Karena hal inilah kemudian dibuat sistem baru, yaitu uang komoditas.
Komoditas sendiri dapat diartikan sebagai barang dagangan utama dan dibutuhkan oleh hampir semua orang.
Barang-barang yang dijadikan sebagai uang komoditas contohnya adalah barang-barang pokok, seperti garam, teh, biji-bijian, hingga hewan ternak seperti sapi.
Hewan ternak digunakan sebagai uang komoditas pada tahun 9000 hingga 6000 Sebelum Masehi.
Gandum, sayuran, dan tumbuhan lain kemudian juga dijadikan sebagai uang komoditas setelah muncul budaya pertanian.
Uang Primitif
Uang primitif mulai digunakan sekitar tahun 1200 Sebelum Masehi dan berupa cangkang kerang atau cangkang hewan lainnya.
Salah satu cangkang kerang yang digunakan berasal dari kerang kecil yang disebut Cowrie yang berasal dari Kepulauan Maladewa di Samudra Hindia. Cowrie biasa digunakan oleh pedagang dari Tiongkok dan India.
Baca Juga : Keren! Ada Gereja Kuno yang Ditemukan di Bawah Air di Turki!
Sedangkan Penduduk asli Amerika, Suku Indian, menggunakan cangkang kerang putih yang dihiasi ornamen dan biasa disebut wampum oleh orang Eropa.
Mata Uang
Sistem pembayaran menggunakan mata uang dimulai di Mesir dan Mesopotamia pada abad ke-3 Sebelum Masehi.
Mata uang yang digunakan juga belum seperti sekarang, lo, teman-teman.
Emas batangan merupakan mata uang yang digunakan saat itu dan harus ditimbang dahulu sebelum digunakan sebagai alat pembayaran atau pertukaran.
Lalu pada tahun 250 Sebelum Masehi, perak juga digunakan sebagai mata uang.
Uang Logam
Orang Tionghoa mulai memproduksi imitasi kerang Cowrie yang terbuat dari logam dan tembaga pada tahun 1000 Sebelum Masehi.
Uang logam ini mempunyai lubang di tengahnya sehingga bisa dijadikan satu.
Uang logam ini ternyata merupakan asal mula uang koin yang ada sekarang, lo.
Uang Kulit
Orang Tionghoa sepertinyabanyak ide untuk membuat sesuatu, nih, teman-teman.
Sekitar tahun 118 Sebelum Masehi, Tiongkkk menggunakan potongan kulit rusa putih sebagai alat pembayaran.
Kulit rusa tersebut kemudian dipotong dengan ukuran tertentu dan diberi berbagai jenis warna.
Uang Kertas
Linen, rami, bambu, dan kulit murbei mulai digunakan oleh orang Tionghoa sebagai inovasi dari uang kertas.
Baca Juga : Yuk, Kita Berkunjung ke Potala Palace, Istana Tertinggi di Dunia
Uang kertas mulai digunakan oleh orang Tionghoa pada abad ke-7 dan diberi nama 'fei qian' atau uang terbang karena uang kertas mudah tertiup angin.
Swedia merupakan negara pertama di benua Eropa yang menggunakan uang kertas di tahun 1661 setelah pabrik kertas didirikan pada tahun 1150 di Spanyol.
Ternyata uang yang sering kita gunakan untuk membeli sesuatu ini sejarahnya panjang, ya, teman-teman.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR