Biskuit 'Cracker' Memiliki Lubang Kecil, Kira-Kira Apa Fungsinya, ya?

By Tyas Wening, Senin, 11 Februari 2019 | 17:02 WIB
Biskuit memiliki lubang kecil (Pixabay)

Bobo.id - Ada berbagai jenis biskuit yang bisa kita nikmati, salah satunya adalah biskuit cracker.

Nah, jika teman-teman perhatikan semua biskuit cracker pasti memiliki sejumlah lubang kecil di permukaannya, baik lubang yang menembus ke belakang atau hanya di satu bagian saja.

Sejumlah lubang kecil tadi ternyata bukan hanya sebagai hiasan untuk membuat biskuit cracker lebih menarik, lo, tapi ada fungsinya.

Biskuit Cracker Berlubang

Baca Juga : 5 Makanan Ini Tak Boleh Dimasukan Lagi ke Freezer Setelah Dikeluarkan, lo!

Lubang kecil yang ada di permukaan biskuit cracker ini mempunyai fungsi penting untuk biskuit, lo, teman-teman.

Dengan adanya lubang-lubang kecil tadi, maka akan membuat cracker berbentuk sempurna saat dipanggang.

Lubang tersebut akan menjadi jalan bagi uap panas yang mematangkan cracker untuk keluar.

Nah, hal inilah yang menyebabkan biskuit cracker tetap mempunyai permukaan yang rata dan tidak bergelembung.

 

Jika cracker tidak memiliki lubang-lubang kecil tersebut, maka bentuk yang dimilikinya akan menggelembung dan tidak bagus.

Lubang di Cracker Harus Teratur

Saat adonan cracker dibuat, bentuknya seperti lembaran yang mempunyai permukaan rata.

Lembaran adonan tersebut kemudian masuk ke sebuah mesin yang akan menusuk-nusuk adonan hingga memiliki lubang di permukaannya.

Baca Juga : 5 Makanan dan Minuman Ini Dilarang di Beberapa Negara, Apa Alasannya?

Walaupun berukuran kecil, ternyata lubang-lubang yang ada di cracker ini posisi dan jumlahnya tidak boleh sembarangan dan harus teratur, lo, teman-teman.

Posisi dan jumlah lubang harus disesuaikan dengan ukuran dan bentuk cracker, karena akan menentukan bentuk cracker setelah matang.

Jika jarak antara satu lubang dengan lubang lainnya terlalu jauh, maka akan ada bagian cracker yang menggelembung.

Sedangkan kalau jarak lubangnya terlalu dekat satu sama lain, maka akan membuat cracker menjadi terlalu kering dan keras, lo.

Hal ini disebabkan karena uap yang keluar dari proses pemasakan cracker akan menjadi terlalu banyak.

Nama Biskuit Cracker Muncul Secara Tidak Sengaja

Biskuit cracker pertama dibuat pada tahun 1792 oleh John Pearson di Newburyport, Massachusetts, Amerika Serikat.

Saat itu, Pak Pearson sedang mencari resep untuk membuat sejenis biskuit yang bisa bertahan lebih lama dari biskuit yang biasa dijadikan bekal oleh para pelaut tapi tidak akan rusak.

Baca Juga : Mulut Sering Bau Tidak Sedap? Ini Dia 6 Penyebabnya

Pak Pearson kemudian mencampurkan tepung dan air yang kemudian dipanggang, lalu penemuannya ini disebut "Pearson's Pilot Bread" yang kemudian dikenal sebagai "hardtack" atau biskuit laut.

Biskuit buatan Pak Pearson ini kemudian menjadi makanan yang populer di kalangan pelaut karena tahan lama dan tidak mudah rusak, lo.

O iya, saat pertama kali diciptakan, biskut hasil penemuan Pak Pearson belum bernama biskuit cracker, lo.

Nama cracker baru digunakan pada tahun 1801 setelah adanya hal yang tidak sengaja dilakukan oleh Josiah Bent.

Saat itu, Bent tidak sengaja membakar beberapa keping biskuit laut tadi.

Nah, saat dibakar, biskuit tersebut mengeluarkan bunyi berderak atau "crack" yang lalu menginspirasi Bent untuk memberi nama biskuit tersebut sebagai biskuit cracker.

Baca Juga : 4 Hal yang Bisa Kita Lakukan Agar Otak Tidak Mudah Lupa #AkuBacaAkuTahu

Tidak hanya memberi nama biskuit laut tadi menjadi biskuit cracker, tapi Bent juga menciptakan rasa cracker yang baru.

Bent kemudian menciptakan cracker dengan rasa soda dan rasa asin yang juga banyak disukai, terlebih sebagai makanan saat masa Depresi Hebat melanda.

Cracker dipilih sebagai makanan saat masa Depresi Hebat karena makanan ini dianggap murah, enak, dan bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis makanan lain.