Bobo.id – Mi jenis apa yang paling teman-teman sukai?
Mi adalah makanan yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia, terutama di Asia. Tempat asal makanan ini adalah Tiongkok, teman-teman.
Di Tiongkok, ada banyak sekali jenis mi, lo. Ada yang dibuat dari tepung beras, dan ada yang dibuat dari telur, ada yang dimasak dengan saus dan ada yang berkuah, ada yang tipis, tebal, hingga pipih. Banyak, deh!
Salah satu mi khas Tiongkok adalah mi biangbiang. Teman-teman sudah pernah coba mi biangbiang belum, nih?
Selain bentuknya yang berbeda dari mi biasanya, mi biangbiang punya kisah yang unik di balik namanya, lo!
Baca Juga: Meski Negaranya Luas, Ternyata Tiongkok Hanya Menggunakan 1 Zona Waktu
Mi Biangbiang, Mi yang Mirip dengan Sabuk
Di Tiongkok, mi biangbiang dikenal dengan julukan ‘mi sabuk’. Soalnya, mi biangbiang bentuknya lebar dan pipih, teman-teman, mirip seperti sabuk.
Dibandingkan mi lainnya, mi biangbiang ini paling lebar ukurannya.
Lebar mi ini jika diibaratkan seperti satu lusin spageti mentah yang dijejerkan, lo.
Meski lebar dan pipih, mi biangbiang ini padat. Bahkan lebih padat dari lasagna.
Mi biangbiang ini terbuat dari gandum dan dikenal sebagai sajian khas Provinsi Shaanxi di Tiongkok.
Mi ini dimasak dengan sayuran dan berbagai rempah-rempah, di antaranya ada bawang putih, bawang merah, daun bawang, ketumbar, merica Sichuan, jintan, dan cabai.
Sayuran yang disajikan bersama mi biangbiang ini biasanya kepala bok choy yang dikukus atau dipanggang. Sayuran ini memberikan tekstur renyah dalam hidangan mi biangbiang.
Awalnya untuk Pekerja
Awalnya mi biangbiang ini dikonsumsi oleh para pekerja atau buruh. Sebabnya, mi yang bentuknya seperti sabuk itu tebal dan panjang, sehingga mengenyangkan.
Lama-kelamaan, mi biangbiang jadi populer dan disajikan di restoran yang mewah dan banyak dikenal di luar Tiongkok.
O iya, proses pembuatan mi biangbiang juga menarik, lo. Ini karena adonan mi diuleni sampai kenyal, kemudian dipotong.
Pembuat mi kemudian mengambil ujung yang berlawanan dari potongan mi, kemudian mi ditarik perlahan untuk meregangkan adonan. Pembuat mi melakukannya sambil menjentikkan pergelangan tangannya.
Dalam proses itu juga adonan mi dibantingkan ke meja, lalu dibentuk memanjang.
Baca Juga: Mulai dari Ramen Hingga Udon, Apa Perbedaan 8 Jenis Mi Khas Jepang?
Asal-Usul Nama Mi Biangbiang
Konon, proses pembuatan mi biangbiang itulah yang jadi asal-usul namanya.
Dalam buku Chinese Street Food: Small Bites, Classic Recipes, and Harrowing Tales Across the Middle Kingdom, dijelaskan tentang asal nama mi biangiang.
Saat dibuat, ada suara “biang” yang terdengar ketika adonan mi diregangkan, dipukul, dibanting dengan keras dan membentur meja, kayu.
Nah, karena cara itu diulang-ulang, maka bunyinya jadi berulang-ulang, “biang, biang, biang”.
Tapi, buku lainnya menyebutkan hal yang berbeda. Dalam buku Noodle!: 100 Amazing Authentic Recipes, dituliskan bahwa dulu mi biangbiang adalah mi murah yang dijual untuk pekerja di desa.
Suatu hari, kaisar dinasti Qin, Qin Shi Huang jatuh sakit. Kemudian salah satu pelayannya memberinya semangkuk mi yang diperuntukkan bagi pekerja itu.
Karena rasanya enak, sang kaisar penasaran dengan cara pembuatannya dan kemudian mengeluarkan proklamasi tentang keindahan Qin, termasuk mi biangbiang.
Sang kaisar pun menciptakan karakter “biang” dalam karakter hanzi. Karakter itu terdiri dari semua kata-kata sang kaisar dan terdiri dari 57 goresan, sehingga menjadi salah satu karakter paling rumit dalam bahasa Mandarin.
Baca Juga: Wah, Wedang Ronde Juga Dinikmati Saat Perayaan Imlek di Tiongkok!
Yuk, lihat video ini juga!