Perhatikan Menu Makanan Kita, Cegukan Bisa Disebabkan karena Makanan yang Dikonsumsi

By Tyas Wening, Rabu, 29 April 2020 | 21:00 WIB
Ilustrasi cegukan (3sbworld)

Bobo.id - Setelah makan, biasanya ada orang yang akan bersendawa. Tujuan dari sendawa adalah untuk mengeluarkan gas berlebih yang ada di perut.

Namun setelah makan ternyata ada yang juga mengalami cegukan, nih, teman-teman.

Apakah kamu pernah mengalaminya?

Sampai sekarang, memang belum ada penelitian yang membuktikan bahwa cegukan itu berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Plastik Tidak Disarankan untuk Dibakar, Ternyata Bisa Menghasilkan Zat Berbahaya!

Namun cegukan bisa menggangu, nih, misalnya saat kita bicara atau sedang menelan.

Cegukan yang kita alami bisa saja berasal dari rangsangan pada organ pencernaan kita.

Rangsangan ini bisa saja berada di perut, kerongkongan, maupun saraf-saraf pencernaan.

Kira-kira, apa yang menyebabkan terjadinya cegukan setelah makan, ya? Apakah hal ini berhubungan dengan makanan yang kita konsumsi?

Apa Itu Cegukan?

Saat cegukan, kita menghasilkan suara "hik" yang kadang cukup membuat kita terganggu, nih, teman-teman.

Cegukan adalah suara yang ditimbulkan oleh kontraksi otot atau penegangan diafragma.

Diafragma adalah sekat yang memisahkan antara perut dengan dada, yang berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Nah, adanya kontraksi pada otot-otot diafragma inilah yang kemudian menyebabkan ada udara dari luar yang masuk ke paru-paru dengan cepat.

Baca Juga: Ketagihan Makanan Cepat Saji? Inilah yang Terjadi pada Tubuh Jika Mengonsumsinya Selama Seminggu!

Hal ini kemudian menyebabkan katup epiglotis harus menutup dengan cepat agar tidak ada benda seperti makanan, minuman, atau air liur yang masuk ke dalam paru-paru.

Proses penutupan katup epiglotis secara mendadak inilah yang akan menimbulkan suara "hik" saat teman-teman cegukan.

Penyebab Cegukan Setelah Makan

Ada beberapa hal yang menyebabkan kita menjadi cegukan setelah makan, nih.

Penyebab cegukan yang paling umum adalah mungkin saja teman-teman makan terlalu cepat atau terburu-buru, terlebih dalam porsi besar.

Saat kita makan berlebihan, maka akan membuat perut cepat membesar dan mendorong diafragma untuk berkontraksi.

Baca Juga: Selain Sistem Imun yang Menurun, Tubuh Mudah Sakit Juga Disebabkan Kekurangan Protein, Apa Tanda Lainnya?

Nah, hal inilah yang lalu memicu munculnya suara "hik" saat kita cegukan, teman-teman.

1. Makan Terburu-buru

Makan dengan terburu-buru juga bisa menyebabkan cegukan karena akan ada banyak udara yang ikut masuk ke dalam tenggorokan kita saat menelan.

Hal ini membuat diafragma berkontraksi secara berlebihan dan epiglotis menutup dengan cepat agar tidak ada makanan yang masuk ke tenggorokan.

Diafragma dan epiglotis yang bekerja secara bersamaan inilah yang membuat kita mengalami cegukan setelah makan.

Baca Juga: Bukan Susu atau Sereal, Ternyata Inilah 5 Makanan Paling Sehat untuk Sarapan!

2. Jenis Makanan Tertentu

Penyebab berikutnya adalah jenis makanan yang kita konsumsi. Ada beberapa makanan yang dapat memicu terjadinya cegukan setelah makan, terutama makanan kering, suhu yang terlalu panas, hingga rasa yang pedas.

Makanan kering akan lebih sulit dicerna dibandingkan dengan makanan yang lunak. Nah, karena sulit dikunyah jenis makanan ini dengan mudah melukai dan membuat lapisan kerongkongan teriritasi.

Baca Juga: Perut Panas Setelah Makan Pedas? 2 Minuman Ini Bisa Bantu Meredakannya!

Beberapa saraf yang ada di kerongkongan akan terangsang dan memicu adanya kontraksi diafragma yang menyebabkan cegukan.

Sedangkan makanan dengan suhu panas, rasa yang pedas, hingga minuman bersoda juga bisa menyebabkan hal yang sama, lo.

3. Perubahan Suhu di Kerongkongan

Berikutnya, cegukan setelah makan bisa juga disebabkan karena adanya perubahan suhu di esofagus atau kerongkongan.

Suhu yang berubah naik atau turun secara drastis atau mendadak akan 'menggelitik' saraf kerongkongan dan merangsang terjadinya kontraksi diafragma secara berlebihan.

Padahal, saraf kerongkongan terdiri dari dua jenis saraf yang sangat sensitif, yaitu saraf frenikus dan saraf vagus.

Dua jenis saraf ini akan bereaksi saat bersentuhan dengan makanan yang sangat panas, pedas, asam, dan cairan yang sangat dingin.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Sehari-hari Ini Penting bagi Kesehatan Otak, Salah Satunya Kebiasaan Tidur

Selain dari makanan, saat kita berpindah-pindah tempat juga bisa memengaruhi suhu esofagus, nih, teman-teman.

Misalnya kita memasuki ruangan yang bersuhu dingin, padahal kita baru saja dari tempat yang panas atau terkena sinar matahari.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Yuk, tonton video ini juga!