Bobo.id - Agar makanan menjadi lebih awet dan tidak mudah basi, cara yang digunakan adalah dengan memasukkannya ke kulkas.
Suhu kulkas yang dingin akan memperlambat pertumbuhan bakteri yang bisa membuat makanan jadi cepat basi.
Memasukkan makanan atau minuman ke kulkas adalah salah satu cara modern untuk mengawetkan makanan.
Namun sebenarnya pengawetan makanan sudah dilakukan oleh manusia sejak lama.
Karena belum ditemukan atau diciptakan kulkas, maka ada berbagai metode lain yang digunakan dalam pengawetan makanan.
Metode pengeringan ini banyak digunakan oleh nenek moyang kita untuk menyediakan persediaan makanan.
Seperti apa metode pengawetan makanan yang dilakukan sebelum adanya kulkas, ya?
Baca Juga: Bisa Jadi Obat Alami Melawan Penyakit, Ini Manfaat Minum Air Kelapa
Pengeringan Makanan
Salah satu penyebab makanan cepat basi adalah karena kelembapannya yang tinggi atau mengandung banyak air.
Hal ini akan menyebabkan bakteri dan jamur lebih mudah tumbuh pada permukaan makanan, yang menyebabkan makanan jadi lebih cepat basi.
Inilah sebabnya agar makanan lebih tahan lama dan tidak mudah basi, maka pengawetan yang dilakukan adalah dengan cara pengeringan makanan.
Bahkan metode pengawetan dengan cara mengeringkan bahan makanan ini disebut sebagai metode pengawetan makanan tertua.
Baca Juga: Jangan Lupa Perhatikan Nutrisi Otak, Inilah 6 Jenis Makanan yang Baik untuk Kesehatan Otak
Bahan makanan yang ingin diawetkan, seperti biji-bijian hingga daging akan dibiarkan berada pada udara terbuka dan di bawah sinar matahari agar bahan makanan mengering.
Dengan cara pengeringan ini, maka kadar air pada bahan makanan akan berkurang, atau bahkan hilang.
Selain di daerah panas, pengeringan ini juga bisa dilakukan di daerah yang dingin, lo, yaitu dengan meletakkan bahan makanan di udara terbuka sampai mengering.
Contohnya dilakukan oleh masyarakat di Skandinavia, yang mengeringkan ikan cod di udara dingin, setelah membersihkan dan menghilangkan kepala ikan cod.
Menggarami Makanan
Kalau pengeringan makanan adalah metode pengawetan makanan yang tertua, maka pengawetan makanan dengan metode penggaraman adalah metode yang paling serign dilakukan.
Bahan makanan akan dilapisi dengan garam pada seluruh bagiannya untuk membuat makanan menjadi lebih awet.
Dengan mengawetkan makanan menggunakan metode penggaraman, maka akan mengeluarkan air dari bahan makanan dan mengurangi kelembapan, serta membunuh bakteri yang menyebabkan makanan menjadi basi.
Namun biasanya metode pengawetan makanan dengan penggaraman ini juga dibarengi dengan metode lain, seperti pengeringan maupun pengasapan.
Baca Juga: 4 Makanan yang Bisa Buat Kenyang Lebih Lama, Cocok untuk Makan Siang Hari Ini!
Bahan makanan, seperti daging atau ikan akan dipotong tipis dan kecil, kemnudian dilapisi dengan garam dan disimpan dalam wadah tertutup.
Mengawetkan bahan makanan dalam cuaca dingin akan memperlambat pembusukan, karena garam punya waktu lebih panjang untuk bekerja dan bakteri pada makanan akan lebih lambat untuk berkembang.
Pengasapan
Cara lain dalam pengawetan makanan yang juga umum adalah dengan pengasapan.
Biasanya, bahan makanan yang diawetkan dengan cara diasap adalah berbagai jenis daging, seperti daging sapi maupun ikan.
Baca Juga: Bisa Bantu Hilangkan Stress, Inilah Berbagai Manfaat yang Didapatkan Jika Memiliki Hewan Peliharaan
Daging akan dipotong tipis dan direndam sebentar dalam air garam, kemudian digantung di atas api yang mengeluarkan asap.
Meski memakai api, proses pengawetan ini berbeda dengan pembakaran, teman-teman.
Di atas api, biasanya akan diletakkan berbagai dedaunan atau kayu berupa rempah yang nantinya akan mengeluarkan asap.
Nah, asap dari hasil hasil pembakaran inilah yang kemudian digunakan dalam pengasapan bahan makanan.
Baca Juga: Ternyata Ini Rahasianya Mengapa Keripik Kentang Bikin Ketagihan! Pernah Tahu?
Perendaman dalam air garam ini sebenarnya tidak selalu dibutuhkan, namun dengan memakai air garam, maka akan mencegah pertumbuhan bakteri dan makanan dihinggapi lalat saat pengasapan berlangsung.
Hasilnya, makanan akan lebih awet, tahan lama, dan bisa digunakan menjadi persediaan makanan.
Menggunakan Gula
Selain menggunakan garam, proses pengawetan makanan yang juga banyak dilakukan adalah dengan menggunakan gula.
Pengawetan dengan menggunakan gula banyak dilakukan pada buah-buahan, sehingga buah menjadi seperti manisan.
Baca Juga: 3 Cara Membersihkan Telinga yang Benar, Bukan dengan Cotton Bud
Namun di zaman dulu, harga gula masih terbilang mahal, sehingga metode pengawetan makanan menggunakan gula ini biasanya dilakukan oleh masyarakat kelas atas.
Sebagai gantinya, bahan makanan akan diawetkan menggunakan madu, yang terkenal sebagai bahan makanan yang tidak memiliki masa kedaluwarsa.
Pembekuan
Di beberapa negara Eropa yang bersuhu dingin hampir sepanjang tahun, metode pengawetan makanan yang dilakukan adalah dengan cara pendinginan dan pembekuan.
Rumah besar dan kastil yang ada di wilayah Eropa dengan suhu dingin biasanya memiliki ruang bawah tanah yang akan digunakan untuk menyimpan makanan.
Bahan makanan ini akan dibungkus atau diletakkan dalam tumpukan es pada saat musim dingin berlangsung.
Dari proses pengawetan ini, maka bahan makanan bisa awet selama bertahun-tahun dan menjadi persediaan makanan sepanjang tahun.
Baca Juga: Bisa Berisiko bagi Kesehatan Mulut, Gunakan 2 Bahan Alami Ini untuk Membersihkan Karang Gigi
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com