Inilah Kesultanan yang Berpengaruh dalam Perkembangan Islam di Sumut

By willa widiana, Kamis, 7 Juni 2018 | 12:30 WIB
Replika Istana Kesultanan Asahan (Creative Commons - Baskoro Aji)

Bobo.id - Kesultanan Asahan adalah salah satu kesultanan di wilayah Sumatera Utara yang punya pengaruh kuat dalam sejarah perkembangan Islam di sana.

Sejak 1630

Kesultanan ini berdiri pada tahun 1630 di wilayah yang sekarang menjadi Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Provinsi Sumatera Utara.

Kesultanan ini ditundukkan Belanda pada tahun 1865. Kesultanan Asahan melebur ke dalam negara Republik Indonesia pada tahun 1946.

Raja Abdul Jalil

Raja Abdul Jalil, Sultan pertama Asahan merupakan putra Sultan Iskandar Muda. Asahan menjadi bawahan Kesultanan Aceh sampai awal abad ke-19.

Awal sejarah dari Kesultanan Asahan dimulai dari perjalanan Sultan Aceh, Sultan Iskandar Muda, ke Johor dan Malaka tahun 1612.

Dalam perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan sebuah hulu sungai yang kemudian dinamakan Asahan.

BACA JUGA: Berawal dari Permintaan Sultan Banten, Jadilah Sate Ikan Bandeng

Tanjung Balai

Perjalanan dilanjutkan ke sebuah "Tanjung" yang merupakan pertemuan antara Sungai Asahan dengan Sungai Silau.

Rombongan ini kemudian bertemu dengan Raja Simargolang di tempat tersebut. Di tempat ini Sultan Iskandar Muda mendirikan sebuah pelataran sebagai "Balai" untuk tempat menghadap.

Balai ini kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan daerah ini cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan Malaka saat itu. Saat ini tempat tersebut dikenal dengan nama "Tanjung Balai".