Hakim mengijinkan. Maka para prajurit pergi meninggalkan Foma di karungnya di tepi sungai. Mereka menemui orang-orang desa untuk menyampaikan permohonan maaf Foma. Sementara, Foma tetap menangis sedih di dalam karung.
Tiba-tiba, gembala yang pernah menipu Foma dulu, lewat di situ membawa ternaknya. Ia bingung darimana asal suara menyedihkan itu.
Baca Juga : Pernah Merasa Ingin Jatuh Saat Baru Tertidur? Ini Penyebabnya
“Aku Foma! Aku di dalam karung…” tangis Foma.
“Kenapa kamu bisa ada di dalam karung dan menangis?” tanya gembala itu.
"Tentu saja aku menangis." Tangis Foma. “Warga desa ingin membuat saya menjadi hakim, tapi saya tidak ingin menjadi hakim. Jadi mereka memasukkan saya ke dalam karung ini, supaya saya tidak pergi sementara mereka rapat."
Baca Juga : Selain Tumbuh ke Dalam, Kuku Juga Bisa Tumbuh Melengkung ke Atas, Apa Sebabnya?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR