Kemudian, petani yang menunggu di lorong itu melihat gerombolan perempuan bergegas menuruni tangga dengan rambut yang kusam, wajah yang hitam, mata berkilau, dan giginya sangat putih! Mereka melesat melewatinya seperti angin.
"Bagus," ujar petani itu. "Anda benar-benar harus menjual kain penyihir itu kepada saya."
"Tentu saja," kata Foma. "Anda bisa memiliki potongan-potongan ini seharga lima puluh rubel, tapi Anda tidak bisa memiliki pesulapnya/penyihirnya."
Baca Juga : Sama-Sama Senang Mengisap Darah, Apa Bedanya Lintah dan Pacet?
Petani itu menghitung lima puluh rubel, tapi kemudian terus memohon Foma agar setuju untuk menjual seluruh kulitnya seharga dua ratus rubel.
"Pertama, kamu harus membiasakan diri dengan kain penyihir berjerawat ini." kata Foma kepada petani itu. "Sebelum Anda mencobanya, Anda harus tidur dengan menutupi dirimu dengan kain ini hingga dua malam."
Baca Juga : Sering Disimpan dalam Waktu Lama, Apa Madu Bisa Basi?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR