Bobo.id - Jenis mi apa yang paling teman-teman sukai?
Meski terlihat sama, mi sebenarnya ada banyak jenisnya, lo. Apalagi mi di tempat asalnya, yaitu Tiongkok.
Di Hong Kong, ada mi Tiongkok yang paling langka, nih. Sampai hanya ada beberapa restoran terakhir yang membuat mi jenis ini.
Yang unik dari mi ini adalah cara pembuatannya. Di mana seorang pembuat mi akan menduduki batang bambu yang melintang pada adonan di atas meja.
Wah, apa keistimewaan dari mi yang dibuat dengan cara ini, ya? Ayo, kita cari tahu!
Mi Bambu Langka yang Istimewa
Mi yang paling langka ini namanya jook sing mian atau mi batang bambu.
Salah satu dari sedikit restoran yang masih menjual mi ini adalah Kwan Kee Bamboo Noodle di Hong Kong.
Mi batang bambu merupakan mi yang dibuat dengan seni memasak tradisional ala Kanton yang sudah semakin jarang dilakukan pembuat mi.
Baca Juga : Mengapa Ada Makanan Ikan Mentah, Tapi Tidak Ada Ayam Mentah, ya?
Seperti namanya, seorang pembuat menguleni adonan menggunakan bantuan batang bambu yang dinaikinya.
Pembuat mi akan menggerakkan bambu ke kanan dan kiri atau atas dan bawah, teman-teman.
Apa fungsi dari bambu ini, ya?
Menurut Marco dari kedai mi Kwan Kee Bamboo Noodle di Hong Kong, bambu digunakan untuk memukul-mukul adonan agar memberikan tekanan alami dan merata pada adonan.
Perbedaannya dengan mi wonton biasa adalah teksturnya, teman-teman.
Karena tekanan yang diberikan pada adonan ini akan membuat mi lebih kenyal, lentur, dan lebih lezat.
Memukulkan bambu pada adonan mi juga membuat tepung dalam adonan semakin kuat.
Kalau membuat mi jadi lebih enak, kenapa teknik pembuatan mi ini semakin langka, ya?
Baca Juga : Orang Dukha, Penggembala Rusa Nomaden Terakhir di Dunia
Kenapa Seni Membuat Mi Ini Semakin Ditinggalkan?
Banyak pembuat mi tidak lagi menggunakan cara tradisional ini karena teknik membuat mi dengan batang bambu membutuhkan tenaga yang kuat.
Kemudian, duduk pada sebilah bambu juga bisa membuat area kaki sakit, teman-teman.
Sehingga ada banyak orang yang merasa fisiknya kurang kuat untuk menguleni adonan mi dengan cara tersebut.
Bahkan, menurut pembuat mi ini, setelah membuat mi rasanya seperti baru saja berlari sejauh 800 - 1500 meter.
Namun, para penerus seni memasak tradisional seperti Marco di Kwan Kee Bamboo Noodle masih ingin terus melakukannya. Terutama supaya banyak orang tetap bisa mencoba jook sing mian yang lezat.
Wah, apa teman-teman ingin mencicipi jook sing mian yang langka ini juga?
Cari tahu serba-serbi Tiongkok lainnya pada artikel terkait di bawah, yuk!
Baca Juga : Sarang Burung Walet Dijadikan Bahan Sup di Tiongkok, Kenapa, ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | The Culture Trip,Great Big Story |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR