Bobo.id - Setiap orang dengan usia yang berbeda, punya waktu tidur yang berbeda juga, teman-teman.
Untuk anak-anak seperti kita, waktu tidur yang baik adalah sekitar sembilan sampai 12 jam setiap harinya.
Namun pernahkah teman-teman mengalami merasa kelelahan setelah bangun tidur meskipun sudah tidur dalam waktu yang cukup?
Yap, merasa lelah atau capek saat bangun tidur meskipun sudah tidur selama waktu yang cukup mungkin saja terjadi karena beberapa sebab.
Baca Juga: Bisa Kembalikan Tenaga, Ini 5 Manfaat Tidur Siang Saat Puasa!
Hal ini bisa membuat kita merasa tidak nyaman melakukan aktivitas karena merasa tubuh terus menerus kelelahan.
Apa saja, ya, yang menyebabkan kita merasa lelah ketika bangun tidur padahal sudah mendapatkan tidur yang cukup?
1. Menggemeretakkan Gigi
Saat tidur, mungkin ada teman-teman yang tanpa sadar memiliki kebiasaan menggemeretakkan gigi.
Kebiasaan menggemeretakkan gigi ini disebut juga dengan bruxism.
Ternyata meskipun menggemeretakkan gigi saat tidur terlihat seperti aktivitas yang kecil atau ringan, hal ini bisa mengganggu tidur kita menjadi tidak nyenyak, lo.
Menggemeretakkan gigi akan membuat rahang dan otot-otot sekitar mulut terus bergerak dan mengencang sepanjang teman-teman tidur.
Nah, kondisi ini akan membuat otot-otot wajah menjadi kelelahan dan berdampak pada kelelahan di seluruh tubuh.
Penyebabnya karena kita terus mengeluarkan energi sepanjang malam tanpa kita sadari dari gerakan gigi yang bergemeretak.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Kalau Kita Mandi di Waktu Sahur? Yuk, Cari Tahu!
2. Bermain Gadget Sebelum Tidur
Siapa yang masih suka bermain dengan gadget sebelum tidur, atau bahkan tidur bersebelahan dengan gadget di tempat tidur?
Kalau teman-teman masih melakukan kebiasaan ini, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut, teman-teman.
Layar gadget akan memancarkan cahaya biru yang mengganggu otak untuk menghasilkan zat melatonin.
Zat melatonin adalah senyawa yang membuat kita merasa ngantuk dan membuat kita tertidur lelap.
Ketika otak tidak bisa menghasilkan zat melatonin yang cukup, hal ini akan membuat kita menjadi berusaha keras untuk bisa tidur, yang justru membuat tidur menjadi tidak nyenyak.
Akibatnya, tubuh akan merasa lelah karena tubuh melakukan kerja keras agar bisa tertidur dan tidur juga tidak nyenyak.
Baca Juga: Wah, Tim Ilmuwan Tiongkok Membuat Lem untuk Merekatkan Luka di Jantung
3. Tidur Gelisah
Saat bangun tidur, coba teman-teman perhatikan posisi bantal, guling, sprei, bahkan posisi tubuh teman-teman di atas kasur.
Apakah benda-benda tadi, termasuk posisi tidur teman-teman berganti atau berpindah dari posisi sebelum tidur?
Kalau iya, berarti teman-teman memiliki kebiasaan tidur yang selalu bergerak atau tidak bisa berada dalam satu posisi saja.
Kebiasaan tidur yang tidak bisa diam kemungkinan menandakan kalau teman-teman mengalai sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS).
Nah, orang yang mempunyai sindrom ini akan terus-terusan mengalami sensasi tidak nyaman di kedua kakinya.
Sensasi tidak nyaman ini bisa berupa kesemutan atau kaki terasa panas, sehingga tanpa sadar kita akan menggoyangkan kaki untuk menghilangkan atau meredakannya.
Orang yang mempunyai sindorm ini akan merasa kelelahan saat bangun tidur walaupun sudah cukup tidur. Mereka akan mudah terbangun di malam hari dan mengalami tidur yang setengah-setengah.
Hal ini akan membuat seseorang kurang tidur, yang berakibat pada rasa lelah atau capek yang dialami pada pagi harinya.
Baca Juga: Mengapa Tulang Terasa Ngilu Ketika Berada di Tempat Dingin?
Tonton video berikut ini juga, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR