Bobo.id - Apakah orang tua teman-teman sering minum kopi? Atau malah teman-teman juga suka?
Sekarang ini, minuman olahan kopi memang sedang populer. Hal ini terbukti dengan banyaknya kedai kopi yang bisa kita temukan di berbagai tempat.
Mulai dari toko-toko pinggir jalan, pusat perbelanjaan, sampai memesan secara online atau daring.
Baca Juga: Mau Berwisata Safari ala Film Lion King? Yuk, Kunjungi 3 Tempat Ini!
Kopi ada banyak jenisnya, seperti kopi hitam, kopi susu, kopi teh, dan lain-lain.
Kopi biasanya diminum oleh orang dewasa, seperti orang tua kita. Namun, ada juga orang tua yang memberikan kopi kepada anaknya.
Lalu, sebenarnya anak-anak seusia kita boleh minum kopi atau tidak, ya? Yuk, cari tahu!
Baca Juga: 50 Tahun Lalu Manusia Pertama Kali Mendarat di Bulan, Ini 5 Fakta Uniknya
Kopi Mengandung Kafein
Teman-teman mungkin sudah pernah mendengar bahwa kopi mengandung kafein.
Kafein sendiri merupakan senyawa kimia yang bisa membuat kita bertenaga, tapi juga memicu produksi urin atau pipis yang lebih banyak.
Biasanya, orang dewasa memiliki banyak pekerjaan hingga terpaksa harus tidur larut malam.
Baca Juga: Ini 5 Kota di Asia yang Jadi Tempat Populer untuk Tinggal dan Menetap
Saat merasa mengantuk tapi pekerjaan belum selesai, orang dewasa biasanya minum kopi.
Karena adanya kafein inilah, mereka merasa lebih bertenaga dan tidak mengantuk lagi.
Maka itu, jika kita minum kopi, kita akan sulit tidur tepat waktu. Hal inilah yang membuat banyak orang percaya kafein tidak baik untuk anak-anak.
Baca Juga: Indonesia Rayakan Hari Anak Nasional Setiap 23 Juli, Bagaimana dengan Negara Lain?
Namun, tahukah teman-teman? Ternyata es krim dan minuman bersoda juga mengandung kafein, lo.
Bahkan cokelat hitam yang dianggap menyehatkan pun mengandung kafein.
Kalau kita menghindari kopi karena mengandung kafein, apakah itu berarti kita juga harus menghindari es krim dan minuman bersoda taau bahkan cokelat hitam?
Baca Juga: Sambut Hari Anak Nasional, Tampilan Google Doodle Hari Ini Menggemaskan
Batas Aman Konsumsi Kafein
Menurut sebuah penelitian, orang dewasa sebaiknya mengonsumsi kafein tidak lebih dari 400 miligram per hari.
Secangkir kopi biasanya mengandung sekitar 100 sampai 200 miligram kafein.
Namun, perlu diingat bahwa kafein tidak hanya didapat dari kopi, tapi bisa juga dari makanan dan minuman lain.
Baca Juga: Agar Tak Bingung, Cari Tahu Perbedaan imoo Watch Phone Y1 dan Z5, yuk!
Secangkir teh hijau mengandung 29 miligram kafein, sekaleng minuman bersoda mengandung 45 miligram kafein.
Sedangkan satu ons cokelat hitam dengan 70 persen biasanya mengandung sekitar 25 miligram kafein.
Anak-anak usia empat sampai enam tahun sebaiknya mengonsumsi kafein tidak lebih dari 45 miligram sehari.
Baca Juga: Review imoo Watch Phone Z5, Bisa Video Call di Dalam Air, lo!
Lalu, anak-anak usia tujuh sampai sembilan tahun boleh mengonsumsi kafein, tapi tidak lebih dari 62,5 miligram per hari.
Kemudian, pengonsumsian kafein pada anak-anak berusia sepuluh sampai 12 tahun dibatasi hanya 85 miligram per hari.
Apa yang Terjadi Jika Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein?
Jika kita mengonsumsi kafein lebih banyak daripada yang disarankan, kita bisa merasakan efek samping, nih.
Baca Juga: Yuk, Berlibur Bersama Keluarga ke 5 Negara Terpopuler di Asia Ini!
Misalnya merasa mual, detak jantung yang cepat, cemas, gelisah, bahkan jadi sulit tidur.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi kafein juga bisa mengganggu kinerja tubuh kita untuk menyerap kalsium.
Padahal anak-anak seusia kita masih dalam masa pertumbuhan dan kita membutuhkan kalsium untuk bertumbuh.
Baca Juga: Sering Terbangun karena Lapar? Makanlah Camilan Ini Sebelum Tidur
Kafein berlebihan juga bisa membuat gigi kita rusak dan berlubang, lo, teman-teman.
Maka itu, meski kita boleh mengonsumsi kafein, lebih baik kita hindari saja dan minum air putih yang sudah terbukti menyehatkan.
Nah, dengan membaca artikel ini, teman-teman jadi tahu. Maka itu, yuk, kita rajin membaca supaya kita semakin tahu! #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga: Kita Jarang Merasa Haus saat Berada di Tempat Bersuhu Dingin, Mengapa?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR