Bobo.id - Makanan yang masuk ke tubuh kita selanjutnya akan diproses di sistem pencernaan.
Dalam sistem pencernaan, makanan akan dipecah menjadi molekul yang lebih kecil, sehingga tubuh akan lebih mudah menyerap nutrisi dari makanan yang kita konsumsi.
Selain itu, sistem pencernaan juga membantu kita untuk mengeluarkan sisa makanan dari proses pencernaan yang sudah dilakukan.
Caranya adalah sisa pencernaan tadi dikeluarkan saat kita buang air besar, teman-teman.
Baca Juga: Setelah Makan dan Minum yang Manis, Mengapa Kita Merasa Haus, ya?
Nah, apakah teman-teman pernah mendengar beberapa mitos mengenai pencernaan?
Salah satunya mitos umum mengenai pencernaan adalah permen karet yang tertelan, nih, teman-teman.
Kita cari tahu kebenaran dari mitos-mitos mengenai pencernaan, yuk!
1. Harus Menghindari Makanan Tinggi Serat saat Diare
Ketika sedang mengalami sembelit atau susah buang air besar, kita disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan tinggi serat.
Tujuannya adalah untuk melancarkan pencernaan sehingga kita tidak lagi mengalami sembelit.
Namun sebaliknya, ketika sedang mengalami diare, banyak yang menyarankan agar kita tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan berserat.
Wah, hal ini ternyata hanya mitos, lo, teman-teman. Faktanya, makanan berserat tetap boleh dikonsumsi saat sedang diare, kok.
Baca Juga: Lezat dan Mengenyangkan, Ini 5 Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Sarapan
Selain berguna untuk melancarkan sembelit, makanan berserat yang dikonsumsi saat diare juga berguna untuk mengatasi diare.
Serat dapat berguna untuk menyerap kelebihan cairan di usus saat diare yang akan membuat kotoran menjadi lebih padat.
2. Banyak Mengonsumsi Serat Baik untuk Tubuh
Apakah teman-teman pernah mendengar bahwa semakin banyak kita mengonsumsi serat, maka akan semakin baik untuk tubuh?
Baca Juga: Meski Rasanya Lebih Pahit, Cokelat Hitam Bisa Membawa 7 Manfaat Ini
Serat memang baik untuk membantu melancarkan pencernaan, teman-teman.
Serat berguna untuk meningkatkan fungsi pencernaan, mengegah sembelit, mengatasi diare, hingga memperlambat penyerapan gula dan karbohidrat.
Namun terlalu banyak mengonsumsi serat berlebih juga tidak baik.
Anak-anak yang berusia tujuh tahun atau lebih disarankan hanya mengonsumsi sekitar 12 gram serat per hari, lo.
Konsumsi serat berlebih justru bisa membuat mnireal dan beberapa nutrisi tertentu tidak punya cukup waktu untuk diserap ke sistem tubuh.
Akibatnya, konsumsi serat berlebih justru bisa menyebabkan perut kram dan perut kembung, nih, teman-teman.
Baca Juga: Sulit Selesaikan Soal Matematika? Coba Duduk dengan Posisi Seperti Ini
3. Permen Karet yang Tertelan Tidak Bisa Dicerna Usus
Apakah teman-teman pernah dilarang untuk mengunyah permen karet oleh orang tua?
Anak-anak sering dilarang mengunyah permen karet karena ditakutkan permen karet tertelan.
Nah, permen karet yang sudah tertelan ini dikatakan tidak bisa dicerna oleh usus, nih, teman-teman, bahkan permen karet tidak bisa keluar dari sistem pencernaan.
Tenang saja, teman-teman, permen karet yang tidak sengaja tertelan tetap akan bisa keluar dari sistem pencernaan, kok.
Baca Juga: Saat Bangun Tidur, Mengapa Mulut Terasa Kering, ya? #AkuBacaAkuTahu
Usus dan sistem pencernaan kita memang tidak bisa mencerna permen karet seperti makanan lain, namun pencernaan kita memiliki cara untuk mengeluarkan permen karet.
Permen karet yang tidak sengaja tertelan ini nantinya akan keluar melalui aktivitas usus.
Usus akan menggerakkan permen karet sehingga membuatnya melewati usus dan keluar ke ujung sistem pencernaan.
Nah, dari tiga mitos tentang sistem pencernaan tadi, adakah mitos yang semopat teman-teman percaya?
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR