Kondisi fibromelanosis disebabkan karena adanya mutasi gen dominan yang menyebabkan hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi adalah kondisi di mana kulit mengalami kelebihan pigmen atau warna berlebihan, sehingga kondisi kulitnya tampak hitam.
Adanya Mutasi Memengaruhi Warna Ayam Cemani
Banyak peneliti yang masih kebingungan dengan mutasi gen yang terjadi pada tubuh ayam cemani, nih, teman-teman.
Menurut peneliti, mutasi gen yang terjadi pada ayam cemani merupakan penataan ulang gen yang rumit.
Baca Juga: Bukan Hanya Madu, Lebah Juga Membuat Propolis, Apa Itu Propolis?
Selain itu, mutasi yang menjadi penyebab fibromelanosis juga sangat aneh dan diyakini hanya terjadi sekali saja.
Seorang ahli genetik yang mempelajari genetika hewan domestik, Pak Leif Andersson mengatakan kalau jejak mutasi ayam cemani berasal dari seekor burung yang mungkin hidup ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu, lo.
Kebanyakan vertebrata punya gen bernama endothelin 3 atau EDN3 yang berfungsi untuk mengontrol warna kulit.
Nah, ketika ayam berkembang, sel-sel tertentu yang ada di bagian tubuh, seperti kulit dan bulu akan mendorong munculnya EDN3.
Baca Juga: Mengapa Harimau Benggala Menjadi Hewan Nasional India? #AkuBacaAkuTahu
Hal inilah yang kemudian memicu adanya perpindahan melanoblas atau sel-sel yang terus menciptakan warna.
Sedangkan pada ayam cemani, perkembangan gen ini cukup berbeda, teman-teman.
Pada ayam cemani, ternyata hampir seluruh sel tubuh ayam memunculkan gen ini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR