Bobo.id - Meskipun sudah melakukan pemanasan sebelum olahraga, kadang kita tetap bisa mengalami cedera, seperti kram saat berolahraga lari.
Biasanya, kram terjadi di bagian kaki, yang menyebabkan kita terpincang-pincang saat berjalan, atau bahkan tidak bisa berjalan sama sekali.
Namun sebenarnya kram otot saat lari bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, lo, teman-teman, bukan hanya di kaki. Kram juga bisa terjadi di perut maupun betis.
Akibatnya, kita jadi tidak bisa melanjutkan olahraga lari yang sedang kita lakukan.
Baca Juga: Tips Agar Tidak Ngantuk Setelah Sarapan, Pernah Coba?
Nah, menurut para pakar, ada beberapa cara, nih, yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari kram saat berlari.
1. Menjaga Tubuh Terhidrasi
Hal pertama yang harus dilakukan agar terhindari dari kram ketika berlari adalah dengan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi.
Caranya adalah dengan mengonsumsi cukup air sepanjang hari, baik sebelum maupun setelah berlari.
Dehidrasi bisa menyebabkan kram karena saat tubuh kekurangan cairan, sel-sel tubuh tidak bisa berkoordinasi dengan baik yang menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit yang mengatur kontraksi otot.
Hal ini kemudian menyebabkan kontraksi otot atau otot menegang yang tidak sinkron sehingga terjadi kram otot.
2. Cukupi Kebutuhan Elektrolit
Ketika melakukan olahraga atletik, seperti lari, asupan elektrolit dalam tubuh kita juga harus tercukupi, lo.
Elektrolit merupakan ion dalam tubuh yang bisa menghantarkan arus listrik dan penting untuk melancarkan berbagai fungsi dalam tubuh.
Baca Juga: Meski Olahraga Baik untuk Tubuh, Hindari Melakukannya Dua Kali dalam Sehari, ya!
Nah, saat tubuh tidak mendapat cukup asupan elektrolit, maka akan menyebabkan otot melemah.
Akibatnya, otot yang melemah juga akan menyebabkan kontraksi dan kram otot.
Konsumsi makanan tinggi elektrolit seperti pisang atau yogurt bisa mengurangi risiko kram otot, lo.
Baca Juga: Kenapa Kemasan Makanan Ringan Tidak Benar-Benar Terisi Penuh?
3. Peregangan Otot
Cara lainnya untuk mengurangi kram otot adalah dengan melakukan peregangan, teman-teman.
Peregangan yang dilakukan bisa menjadi cara untuk mengurangi rasa sakit dan rasa tidak nyaman.
Namun sebaiknya lakukan peregangan sebelum memulai olahraga, yang berfungsi untuk memanaskan tubuh dan mengurangi risiko kram, otot tegang, dan cedera saat lari.
4. Perhatikan Kecepatan Lari
Untuk mengurangi risiko kram saat lari, hal lain yang harus diperhatikan adalah memperhatikan kecepatan lari.
Saat berlari, sebaiknya kita tidak langsung berlari dalam kecepatan tinggi.
Terutama bagi teman-teman yang merupakan pemula dalam olahraga lari, langsung berlari dengan kecepatan tinggi bisa membuat risiko kram otot menjadi lebih tinggi.
Agar tidak mengalami kram otot, maka sebaiknya kita berlari secara pelan lebih dulu, lalu tingkatkan kecepatan secara perlahan.
Baca Juga: 4 Cara Agar Lebih Konsentrasi saat Belajar, Pernah Coba?
5. Melakukan Latihan Melompat
Tidak hanya meningkatkan latihan lari, melakukan latihan melompat juga bisa menghindarkan kita dari risiko kram otot, lo, teman-teman.
Menambah latihan melompat dikenal juga dengan istilah pliometrik yang merupakan latihan untuk meningkatkan kemampuan atletik.
Selain itu, dengan melakukan latihan ini juga dipercaya bisa mencegah kelelahan otot dan kram, teman-teman.
Latihan pliometrik juga bisa digunakan untuk meningkatkan koordinasi otot dan saraf untuk mencegah kram serta membuat otot lebih kuat, lo.
Lihat video ini juga, yuk!
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR