Bobo.id – Bagaimana perayaan Imlek tahun ini, teman-teman? Pasti meriah dan menyenangkan, bukan?
Selain merayakan tahun baru, perayaan Imlek juga jadi momen berkumpul bersama dengan sanak saudara.
Ada banyak sekali tradisi perayaan Imlek yang ditunggu-tunggu, nih. Mulai dari makan makanan khas Imlek bersama keluarga, menyalakan kembang api, membagikan angpau, sampai melihat pertunjukan barongsai.
Oh iya, tahun baru Imlek merupakan perayaan yang panjang, lo.
Di beberapa negara seperti di Tiongkok, ada festival-festival yang berlangsung selama beberapa hari.
Nah, di Indonesia juga ada, nih, yaitu perayaan Cap Go Meh. Yuk, kita cari tahu serba-serbi Cap Go Meh!
Baca Juga: Sambut Tahun Baru Imlek 2020, Cari Tahu Fakta Seru 12 Shio, yuk!
Makna Cap Go Meh
Apa teman-teman tahu artinya ‘Cap Go Meh’? Kata ‘ Cap Go Meh’ ini asalnya dari Bahasa Hokkian.
Kata ‘cap’ artinya ‘sepuluh’, ‘go’ artinya ‘lima’, dan ‘meh’ yang artinya ‘malam’.
Cap Go Meh memang dilangsungkan hari ke-15 setelah tahun baru dalam kalender Tionghoa.
Cap Go Meh juga ada di Tiongkok, namun festival ini disebut Yuan Xiao atau Shang Yuan.
Dalam bahasa Inggris, festival setelah Imlek ini juga dikenal dengan nama Lantern Festival atau Festival Lampion, teman-teman.
Asal Mula Cap Go Meh
Diperkirakan, Cap Go Meh sudah ada sejak 2000 tahun lalu, yaitu sejak zaman Dinasi Han di Tiongkok.
Pada masa Dinasti Han itu, biksu Budha harus membawa lentera untuk ritual.
Lentera itu kemudian diterbangkan sebagai symbol melepas nasib buruk di masa lalu dan menyambut nasib baik di masa depan.
Karena itulah saat perayaan Cap Go Meh, kita bisa melihat banyak hiasan lentera. Kadang-kadang ada juga tempat perayaan Cap Go Meh yang melepaskan lentera bersama-sama.
Baca Juga: Wah, Wedang Ronde Juga Dinikmati Saat Perayaan Imlek di Tiongkok!
Berakhirnya Larangan-Larangan Imlek
Dalam kepercayaan budaya Tionghoa, ada beberapa hal yang dilarang untuk dilakukan selama tahun baru Imlek.
Beberapa hal yang dilarang ini dipercaya bisa menghilangkan keberuntungan atau membawa nasib buruk, seperti membersihkan atau menyapu rumah saat tahun baru Imlek, memotong rambut, dan yang lainnya.
Saat Cap Go Meh, larangan untuk hal-hal di atas akan berakhir, teman-teman. Ini karena Cap Go Meh merupakan penanda berakhirnya perayaan Imlek.
Apa Saja yang Khas di Perayaan Cap Go Meh Indonesia?
Ada banyak sekali daerah di Indonesia yang memiliki perayaan Cap Go Meh yang meriah.
Salah satu perayaan Cap Go Meh yang terkenal adalah ritual Pawai Tatung di Singkawang, Kalimantan Barat.
Dalam ritual itu, ada pembakaran replika naga yang bermakna penolakan bala atau nasib buruk untuk seluruh penduduk kota.
Di Pulau Jawa juga ada makanan khas Cap Go Meh, yaitu Lontong Cap Go Meh.
Lontong Cap Go Meh ini adalah makanan hasil budaya Peranakan Tionghoa-Jawa.
Lontong yang terbuat dari beras ini merupkan pengganti yuan xiao atau kue beras khas Imlek di Tiongkok. Nah, lontong itu kemudian disajikan dengan makanan khas Jawa.
Bagaimana dengan perayaan Cap Go Meh di daerah tempat tinggalmu, teman-teman?
Baca Juga: Kisah di Balik Lontong Cap Go Meh, Hidangan Hari ke-15 Tahun Baru Imlek
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR