Ragi bisa ditemukan di seluruh permukaan Bumi, termasuk tanah dan permukaan tanaman yang mempunyai kandungan gula yang tinggi, seperti di nektar pada bunga dan buah-buahan.
Karena dapat ditemukan hampir di seluruh permukaan Bumi, maka ada ratusan jenis ragi, nih, teman-teman.
Tapi yang biasanya digunakan dalam proses fermentasi makanan dan minuman kita adalah jenis Saccharomyces cerevisiae.
Nah, dalam proses fermentasi, ragi akan memecah gula menjadi dua bentuk, yaitu alkohol dan karbon dioksida.
Karbon dioksida ini akan membentuk gelembung-gelembung di permukaan makanan atau minuman yang difermentasi.
Gelembung-gelembung karbon dioksida ini bisa teman-teman lihat saat membantu mama membuat roti, lo.
Ketika adonan roti yang sudah dicampur dengan ragi dan didiamkan beberapa saat, maka adonan roti akan mengembang. Nah, adonan tersebut mengembang karena ragi sudah memecah gula menjadi karbon dioksida.
Proses ini disebut dengan glikolisis, yaitu jalur metabolisme yang mengubah glukosa menjadi asam piruvat yang digunakan untuk menghasilkan energi.
Baca Juga: Omija, Teh Khas Korea yang Rasanya Manis, Asin, Pahit, Asam, dan Pedas! Pernah Coba?
Source | : | nature.com,thought.co |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR