Bobo.id - Ketika sedang berpuasa, mungkin ada berbagai makanan dan minuman yang semakin ingin teman-teman nikmati saat sudah waktunya berbuka.
Apakah ada yang pernah ingin berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan cepat saji berupa junk food?
Wah, saat berbuka puasa, kita sebaiknya menghindari, bahkan kalau bisa tidak mengonsumsi junk food.
Puasa membuat kita tidak mengonsumsi makanan selama lebih dari 12 jam. Ini artinya, perut akan kosong dan tidak terisi makanan selama berpuasa.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Jantung Hingga Sistem Saraf, Inilah 4 Manfaat Mengonsumsi Susu Kurma!
Selain itu, sistem pencernaan kita juga akan beristirahat selama puasa.
Ketika kita mengonsumsi junk food sewaktu berbuka puasa, ternyata ada beberapa risiko yang bisa terjadi.
Apa saja efeknya kalau kita mengonsumsi makanan junk food sebagai menu buka puasa, ya?
1. Lemas, Mengantuk, dan Meningkatkan Risiko Diabetes
Tubuh membutuhkan asupan gula untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.
Nah, junk food merupakan jenis makanan yang mengandung banyak gula.
Meski mengandung banyak gula, menyantap makanan siap saji saat buka justru dapat membuat kita merasa lemas dan mengantuk, nih.
Minuman pedamping dalam menu fast food saja bisa mengandung 140 kalori dan 39 gram gula, tanpa tambahan gizi lain.
Baca Juga: Buka Puasa dengan Air Kelapa Bisa Bantu Menetralkan Asam Lambung, Pernah Coba?
Selain itu, junk food biasanya lebih banyak jumlah atau kandungan karbohidratnya.
Karbohidrat akan dicerna oleh tubuh dan menjadi glukosa atau gula dalam darah.
Proses inilah yang akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba yang kemudian meningkatkan resiko diabetes.
2. Kenaikan Berat Badan
Tidak makan dan minum lebih dari setengah hari sebenarnya bisa memberi efek pada penurunan berat badan.
Namun kalau kita mengonsumsi makanan junk food untuk berbuka, maka kita akan sulit untuk mendapatkan efek ini.
Selain tinggi karbohidrat, junk food juga tinggi kalori namun memiliki jumlah serat yang rendah.
Inilah yang kemudian dapat memicu tubuh untuk menimbun banyak lemak yang berpengaruh pada meningkatnya berat badan.
Baca Juga: Makanan Asin Baiknya Dihindari Saat Sahur Karena Membuat Haus, Kok Bisa, ya? Ini Penjelasannya
Kenaikan berat badan ini pun bukan hal baik karena lemak dari junk food umumnya termasuk dalam kategori lemak trans.
Jenis lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Pada jangka panjang, kondisi ini berpotensi menambah risiko penyakit yang berkaitan dengan jantung.
3. Garam Bisa Menahan Cairan Tubuh
Di samping karbohidrat dan gula, makanan cepat saji pun mengandung sodium atau garam dalam jumlah yang tinggi.
Kombinasi inilah yang membuatnya terasa sangat lezat dikonsumsi saat berbuka puasa.
Fungsi sodium adalah untuk menyeimbangkan cairan tubuh, sehingga garam sering digunakan untuk membantu seseorang yang mengalami dehidrasi agar mencegah kekurangan cairan.
Namun kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan cairan tertahan di pembuluh darah sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa volume darah yang meningkat sehingga memicu tekanan darah tinggi.
Baca Juga: 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, yuk, Tambahkan di Menu Buka Puasamu!
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan konsumsi garam maksimal 2,300 miligram per hari.
Sedangkan satu porsi makanan cepat saji biasanya mengandung 1,292 miligram garam alias separuh dari batas konsumsi garam maksimal per hari.
Agar tidak mengalami berbagai risiko tadi, maka kita sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat berbuka puasa, seperti buah, sayur, dan kebutuhan nutrisi lainnya.
(Penulis: Wisnubrata)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan Majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR